Hidayatullah.com—Seorang pejabat senior Imarah Islam mengungkapkan harapannya bahwa sekolah dan universitas akan dimulai di negara tersebut pada awal tahun baru. Penjabat Menteri Pertambangan dan Perminyakan, Sheikh Shahabuddin Delawar, mengatakan kepada wartawan bahwa langkah-langkah sedang dilakukan untuk melanjutkan proses pendidikan di negara tersebut.
Dikutip Bakhtarnews, Delaware mengatakan dalam bulan mendatang, sekolah dan universitas akan memiliki kurikulum dan lingkungan pendidikan yang selaras dengan Syariah Islam dan nilai-nilai nasional. Menurutnya, pintu universitas dan sekolah akan dibuka untuk anak perempuan Afghanistan.
Menteri Delawar mengatakan bahwa upaya sedang dilakukan untuk menyelesaikan penetapan tersebut secepat mungkin.
Sebelumnya, Imarah Islam Afghanistan, sebutan pemerintah baru Afghanistan telah menyampaikan pihaknya tidak pernah melarang pendidikan anak perempuan. Hal ini disampaikan Wakil Perdana Menteri Mawlavi Abdul Kabir dalam pertemuan dengan dewan asosiasi universitas swasta.
Imarah Islam mengatakan, pihaknya hanya melakukan penundaan sementara, sampai ditemukan formulasi yang tepat sesuai syariah Islam, demikian dikutip media lokal, bakhtarnews.
Sebelumnya, hari Ahad (25/12/2022) penjabat Kementerian Pendidikan Tinggi Imarah Islam Afghanistan juga telah bertemu dengan beberapa pejabat perguruan tinggi, membahas isu larangan pendidikan anak perempuan. Dalam pertemuan itu pemerintah kembali menegaskan tidak ada larangan pendidikan anak perempuan, namun yang ada hanya penundaan sementara.
“Kementerian dan Imarah Islam Afghanistan tidak menentang pendidikan pemuda di negara ini, tetapi percaya pada peningkatan dan pengembangannya dalam terang arahan agama dan nilai-nilai nasional negara tersebut,” ujar Menteri Pendidikan, Mawlavi Nada Mohammad Nadim.*