Hidayatullah.com–Warga Kenya yang marah menyerukan boikot terhadap jaringan restoran cepat saji KFC, setelah warung makan asal Amerika Serikat itu pada hari Senin pertama Januari 2022 mengumumkan kehabisan kentang.
Pengumuman itu diutarakan KFC di masa petani Kenya panen kentang, produk pertanian kedua terbesar yang melimpah di negara Afrika itu.
KFC mengatakan kekurangan tersebut disebabkan keterlambatan pengiriman akibat Covid-19. Sebagai ganti dari sajian kentang goreng, rumah makan itu menawarkan roti, bubur jagung ugali, dan alternatif lain.
Washira Kaguongo, CEO dari National Potato Council in Kenya, yang bekerja sama dengan petani lokal, mengatakan kepada Radio France Internationale bahwa kebijakan KFC yang terus membeli kentangnya dari luar negeri justru tidak berkesinambungan.
“Oleh karena kami menyodorkan pasar bagi produk makanan mereka, kami berharap mereka seyogyanya juga menawarkan pasar untuk para petani kami,” kata Kaguongo.
Akan tetapi bos KFC untuk wilayah Afrika Timur Jacques Theunissen mengatakan kepada media lokal bahwa prosedur persetujuan tidak dapat disisihkan untuk membawa petani lokal pada standar kualitas global.
Kenya menanam 62 varietas kentang yang berbeda. Kentang asal Kenya merupakan salah satu produk pertanian yang rutin menyuplai kebutuhan pasar Eropa.
“Sungguh mengejutkan, [organisasi pemerintah Amerika Serikat] USAID menaruh banyak investasi untuk meningkatkan produksi kentang Irlandia di Kenya, akan tetapi KFC mengklaim bahwa petani tidak dapat memenuhi standar,” kata Timothy Njagi, pakar dan peneliti pembangunan ekonomi di Tegemeo Institute of Agricultural Policy and Development di Nairobi.
Sebagai salah satu ekspor AS ke berbagai belahan dunia, KFC populer dan beroperasi di 25 negara Afrika. Perusahaan warung makan itu memiliki waralaba di Kenya sejak 2011.
“Mereka tidak pernah berhubungan selama 10 tahun mereka berbisnis di sini,” kata Kaguongo.
Dia mengatakan National Potato Council memiliki sistem yang diperlukan untuk mendukung KFC jika meminta bantuan.
“Kami bekerja dengan semua pihak, dan yang lebih penting kami senang bisa mendukung bisnis sektor swasta, sehingga mereka dapat mendukung petani,” katanya.
Sementara itu pesaing KFC, seperti Burger King dan Chicken Inn segera memanfaatkan situasi itu. Mereka mendukung seruan warga Kenya yang mengimbau agar masyarakat mendukung 800.000 petani lokal.
“Karena Anda agak terlalu menyukai kentang goreng kami, maka kami memastikannya agar selalu tersedia. Kami menggunakan kentang lokal dan senantiasa membuat kentang goreng segar,” kata Chicken Inn di Twitter (4/1/2022).
Ketika dimintai komentar perihal situasi yang sedang dihadapinya di Kenya, KFC mengatakan kepada RFI bahwa ada peluang untuk menggunakan pemasok kentang lokal.
“Di KFC Kenya, kami bekerja sama dengan sejumlah pemasok lokal Kenya untuk melayani pelanggan kami dengan produk dan bahan-bahan yang bersumber lokal di restoran kami,” katanya, membeberkan beberapa produk lokal yang dipakainya seperti daging ayam, sayuran segar, roti, Kasan, tepung dan es krim.
Tanggapan KFC yang mengesankan akan melirik kentang lokal merupakan angin segar bagi National Potato Counci.
“Sebelumnya kami sudah berulang kali berusaha mengontak KFC tetapi tidak berhasil. Sekarang, sepertinya kami akan segera menggelar pertemuan,” kata Kaguongo, yang mengakui peran warga dan media dalam perubahan sikap KFC tersebut.*