Hidayatullah.com–Lembaga pemantau cuaca Amerika Serikat memperingatkan warga Florida bahwa iguana-iguana yang tidak bisa bergerak kemungkinan jatuh dari pohon karena suhu yang sangat dingin di seluruh wilayah.
“Iguana adalah hewan berdarah dingin. Mereka melambat atau menjadi tidak bergerak ketika suhu turun ke 40-an F [4-9 Celcius],” kata US National Weather Service Miami-South Florida lewat Twitter hari Ahad (30/1/2022). “Mereka mungkin akan berjatuhan dari pohon, tetapi mereka tidak mati.”
Suhu di South Florida mencapai paling rendah 25 derajat fahrenheit [-3,9C] pada Ahad pagi, menurut layanan cuaca.
Stacey Cohen, seorang zoologis pakar reptil di Kebun Bintang Palm Beach di Florida, menjelaskan fenomena iguana kepada stasiun televisi WPBF. “Tubuh mereka pada dasarnya mulai mati di mana mereka kehilangan fungsinya sehingga mereka berada di atas pohon di cabang-cabang, tidur. Dan oleh karena suhu semakin sangat dingin, mereka kehilangan kemampuan untuk bertengger di pohon, sehingga banyak di antara mereka yang berjatuhan dari pohon.”
Sebagian besar reptil mungkin akan bertahan selama periode immobilisasi itu tetapi suhu yang membeku mengancam hidup mereka, kata Cohen, mengingatkan perihal cuaca dingin tahun 2010 yang melenyapkan banyak populasi mereka.
“Suhu dingin adalah hal yang sangat, sangat mengancam jiwa bagi mereka, karena mereka berasal dari bagian Amerika Tengah dan Selatan yang dekat dengan khatulistiwa di mana suhu selalu sangat hangat,” katanya.
Iguana hijau bukan hewan asli Florida, menurut Florida Fish and Wildlife Conservation Commission. Mereka secara tidak sengaja terbawa sebagai penumpang gelap di kapal kargo dan dianggap sebagai spesies invasif. Iguana dapat memiliki berat hingga 17 pon (7,5kg) dan panjangnya lebih dari lima kaki (1,5m). Fenomena iguana berjatuhan dari pohon dalam cuaca dingin pernah terjadi sebelumnya.
Iguana bukan hewan pertama yang menderita di musim dingin kali ini. Ratusan ribu ikan ternak mati karena kejutan suhu di sebuah laguna di barat laut Yunani setelah badai salju hebat membekukan negara itu pekan lalu, lansir Reuters Ahad (30/1/2022).*