Hidayatullah.com—Penyerang Bayern Muenchen, Sadio Mané , menjadi pesepakbola pertama yang memenangkan penghargaan Socrates (Socrates Award 2022), yang dibuat oleh majalah France Football untuk menghargai amal dan aksi kemanusiaan yang dilakukan di luar kehidupan seorang pesepakbola. Anugerah ini diberikan pada Senin malam, sebagai bagian dari upacara Ballon D’Or 2022.
Hadiah ini baru dibuat tahun ini dan akan memperingati pencapaian di luar lapangan dari individu-individu dalam sepak bola yang memberikan kembali kepada masyarakat dan komunitas mereka. “Terima kasih kepada semua orang, saya sangat senang berada di sini, saya sedikit malu, tetapi saya senang melakukan sesuatu untuk rakyat negara saya untuk meningkatkan kehidupan mereka,” katanya.
Penghargaan Socrates Award 2022, diiniasisi oleh France Football selaku penyelenggara untuk memberikan apresiasi kepada pesepak bola yang aktif di bidang sosial dan kemanusiaan dalam kebaikan. Inspirasi ini datang dari salah satu legenda timnas Brasil, Socrates, yang merupakan pesepakbola sekaligus seorang doktor.
Socrates aktif bermain mulai 1973 bersama Botafogo-SP dan pensiun di klub yang sama pada 1989 setelah membela klub seperti Corinthias, Flamengo, hingga Fiorentina. Selan itu, Socrates juga merupakan pendiri Gerakan Demokratis Korintus yang berfungsi untuk menentang pemerintahan militer di Brasi tahun 1980-an.
Sisi kemanusiaan Mané
Sadio Mané (lahir 10 April 1992) adalah pemain sepak bola profesional Senegal yang bermain sebagai penyerang untuk klub Bundesliga Bayern Munich dan tim nasional Senegal . Dianggap sebagai salah satu pemain terbaik di dunia dan di antara pemain Afrika terbesar sepanjang masa, ia dikenal karena pressing, dribbling, dan kecepatannya.
Sebagaimana diketahui, winger asal Sinegal ini dikenal sebagai seorang Muslim yang taat. Dalam kesehariannya, pemuda asal Senegal itu tak pernah minum alkohol dan semua yang diharamkan oleh Islam.
Saat Liverpool memenangi gelar Liga Champions pada musim 2018-2019, Mané merayakannya dengan kegiatan sosial. Mané menyumbang dana hingga 270 ribu euro (sekitar Rp4,2 miliar) untuk pembangunan sekolah Bambali, Senegal, yang menjadi kampung halamannya.
Striker Muslim ini juga telah memberikan sumbangan sebesar 693 ribu dolar Amerika (sekitar Rp 8,2 miliar) untuk membantu mendanai pembangunan sebuah rumah sakit di kampung halamannya di Bambali, Senegal. Desa yang berjarak sekitar 400 kilometer dari luar ibu kota Dakar, sebelumnya tidak memiliki rumah sakit.
Ia juga rutin mengirim sumbangan bulanan sebesar Rp1,08 juta untuk menyejahterakan warga di desa asalnya. Setiap keluarga dikabarkan mendapat bantuan sebesar 70 euro (sekitar Rp1,08 juta) setiap bulannya.
Anak-anak turut menjadi perhatian khusus bagi Mané yang ingin mengentaskan kemiskinan di tempat asalnya. Setiap bulannya, Mané mendonasikan pakaian gratis untuk anak-anak tersebut.
Setelah berbagai fasilitas umum yang dibangun, Mané tidak melupakan pentingnya kehadiran stasiun pengisian bahan bakar. Mané bekerja sama dengan Oryx Senegal untuk pembangunan SPBU di Bambali.*