Hidayatullah.com—British Airways untuk pertama kalinya dalam 20 tahun mulai memperkenalkan seragam baru. Rangkaian pakaian kerja yang pas bentuk telah diperluas untuk menyertakan beberapa opsi baru bagi karyawan untuk dikenakan di pesawat.
Menurut express.co.uk, maskapai penerbangan pembawa bendera Inggris ini telah lama dikenal dengan seragam angkatan laut, merah dan putihnya, yang hingga saat ini hanya terdiri dari rok pensil atau celana panjang, dipadukan dengan kemeja, blazer, dan syal sutra.
Tunik dan jilbab adalah pilihan lain yang ditawarkan kepada staf dalam koleksi ini, yang menandai perubahan pertama pada seragam Britsih Airways sejak tahun 2001.
Namun, awak kabin yang terbang ke udara tahun ini akan menikmati lebih banyak pilihan pakaian kerja setelah rilis item baru yang dibuat oleh desainer Inggris, Ozwald Boateng. Menurut British Airways, jumpsuit modern adalah salah satu bagian penting yang ditampilkan dalam koleksi baru ini.
Dalam pengenalan seragam baru tersebut, kru pria memiliki pilihan untuk mengenakan jas (setelan tiga potong) sedangkan kru wanita dapat mengenakan gaun, rok, atau celana panjang, bukan hanya jumpsuit.
Seragam baru British Airways berlaku untuk awak kabin berkerudung. – Foto Twitter Pamannairbitch
Dengan demikian, setiap anggota dari 30.000 staf garis depan maskapai akan terlihat mengenakan seragam baru, dimulai dengan insinyur dan ground handler, pada musim panas.
Ketua dan CEO British Airways Sean Doyle mengatakan seragam mereka merupakan representasi ikonik dari merek maskapai, yang akan dibawa ke masa depan.
“Ini mewakili yang terbaik dari Inggris modern dan membantu kami memberikan layanan Inggris yang benar-benar hebat bagi pelanggan kami,” katanya.
Dikatakannya, sejak awal pembuatan seragam itu tentang jati diri bangsa. “Kami ingin membuat koleksi seragam yang dapat dikenakan dengan bangga oleh orang-orang kami dan dengan bantuan lebih dari 1.500 rekan, kami yakin bahwa kami telah berhasil,” katanya.
“Saat mengenakan seragam baru ini, karyawan maskapai juga akan mendaur ulang atau menyumbangkan pakaian lama mereka yang terbuat dari sekitar 90 persen campuran kain poliester daur ulang.
“Lebih dari 1.500 kolega di seluruh maskapai berpartisipasi dalam 50 lokakarya untuk membantu memastikan kesesuaian garmen, mulai dari lokakarya desain hingga umpan balik prototipe dan uji coba garmen, serta membantu menciptakan koleksi ikonik yang akan bertahan dalam ujian waktu,” katanya.
Boateng yang menciptakan pakaian tersebut dikatakan sangat berhati-hati dalam menciptakan koleksi unik dan terinspirasi dari maskapai dan stafnya sendiri.
Pola gelombang udara yang terdapat pada jaket, T-shirt, kancing, dan dasi terinspirasi oleh pergerakan udara di atas sayap pesawat terbang. Semua pakaian dirancang untuk menonjolkan kain jacquard dan menampilkan logo ‘speedmarque’ maskapai yang ikonik.*