Hidayatullah.com–Menteri penerangan Yordania (Jordania), Muhammad Al-Mumni mewakili pihak pemerintah menuntut pemerintah Teheran untuk menekan dan membungkam piha-pihak yang ada dibelakan krisis diplomasi antara kedua Negara akhir-akhir ini.
“Selama ini Negara kami selalu bekerjasama dengan Negara-negara lain dengan baik, tetapi pernyataan tak pantas dan merendahkan yang mereka lontarkan selamanya kami tidak terima dan kami akan meresponnya dengan cara yang benar” tegas Al-Mumni dikutip Eldorar El Syamiyah, menanggapi pernyataan pihak Kementerian Luar Negri Iran.
Dalam keterangan persnya dihadapan media elektronik Jordania pada hari Kamis (13/04/2017), Al-Mumni mengatakan, “Sebenarnya Iran akan lebih disambut dan diterima oleh Negara lain apabila pemerintah mereka tahu cara mengotrol dan mengunci mulut mereka, serta tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan tentang satu Negara yang mempunyai peran positif dan konstruktif dalam menciptakan perdamaian baik itu di tingkat regional maupun internasional, yang mana peran tersebut telah diakui oleh Negara lain di dunia.”
Baca: Iran Beri Pelatihan Militer Pada Mahasiswa Imam Hossein untuk Berperang di Suriah
Selain itu Kementerian Luar Negeri Yordania menuntut Duta Besar Iran untuk Amman, Al-Ahad dan menyampaikan protes keras kepadanya atas peryataan tak pantas dari seorang yang mengatasnamakan Kementerian Luar Negri Iran tentang peran Saudi Arabia dan kepemimpinannya di Timur Tengah.
“Sebenarnya peryataan Iran tersebut menggambarkan kegagalan mereka untuk mendiskreditkan peran peting Arab Saudi dalam menciptakan kemanan dan ketentraman regional, memerangi tindakan terorisme serta kegagalan mereka dalam usaha memyebarkan fitnah dan memperdagangkan permasalaha negara-negara Arab dan penderitaan yang dialami oleh bangsa Arab sendiri,” tegas Kemenlu Yordania dalam keterangan persnya.
Kemenlu juga meminta kepada Iran untuk selalu memperbaiki hubungan dengan negara-negara Arab yang merupakan tetangga mereka dan tidak mencampuri urusannya, serta menghormati kesepakatan dan kebiasaan baik dalam hubungan mereka dengan negara-negara arab.
Diberitakan sebelumnya, Juru Bicara Departemen Luar Negeri Iran Bahram Qassemi mengomentari pernyataan Raja Yordania, Abdullah II tentang terorisme dengan mengatakan bahwa pernyataanya tersebut menunjukkan dangkalnya cara pandang sang Raja.
Qassemi mengatakan, bahwa Raja Yordania melakukan kesalahan pokok dan strategis dalam mendefinisikan terorisme. Dan ia menganggap pernyataan Raja Abudllah II tetang terorisme menunjukan kedangkalan pengetahuannya tentang perkembangan kawasan.
Serangan Kazemi tersebut dilatarbelakangi oleh wawancara salah satu media Amerika Serikat (AS), Washington News dengan Raja Abdullah II dua hari lalu.
Dalam wawancara tersebut Raja Abudllah mengatkan, “penjajahan yang terus menerus dilakukan dan ditambah dukungan dari Iran dan ISIS justru semakin menambah dampak buruk dari pada terorisme.”
Selain itu, Qassemi meminta kepada Raja Yordania untuk mengkhususkan waktu guna mempelajari logika, sejarah dan georafi kawasan supaya membantu terciptanya keamanan di kawasan.*/Fadli Maskur