Hidayatullah.com–Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan mereka telah menginvestigasi apakah serangan udara Rusia di Suriah telah membunuh pimpinan ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi, kantor berita TASS melaporkan pada Jumat.
Serangan udara itu menarget pertemuan para pemimpin ISIS dan dilakukan pada 28 Mei, kantor berita itu mengutip pernyataan kantor kementrian.
Para pemimpin kelompok teroris ISIS sedang melakukan pertemuan saat terjadinya serangan tanggal 28 Mei itu, kementrian mengatakan.
“Menurut informasi yang saat ini sedang dipastikan melalui berbagai sumber, pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi, yang terbunuh dalam serangan udara itu, juga menghadiri pertemuan tersebut,” kantor Berita RIA mengutip pernyataan kementrian pertahanan.
Baghdadi, yang kepalanya berharga 25 juta dolar, berhasil menghidari kematian atau penangkapan yang dilakukan oleh koalisi anti-ISIS pimpinan AS melalui kampanye militernya selama 2 tahun lebih di Iraq dan Suriah. Rumor mengenai terbunuhnya Baghdadi dalam berbagai serangan AS seringkali terjadi, tetapi sedikit bukti mengenai klaim-klaim tersebut.
“Serangan itu, dilakukan oleh jet Su-35 dan Su-34, yang menghancurkan para komandan tingkat tinggi kelompok teroris, merupakan bagian dari dewan militer ISIS, dan juga sekitar 30 komandan lapangan tingkat tengah dan lebih dari 300 militan yang merupakan pengawal mereka,” kementrian pertahanan mengatakan.
Diantara mereka, menurut kementrian, Emir kota Raqqa Abu al-Hadji al-Mysri, Emir Ibrahim al-Naef al-Hadj, yang mengontrol wilayah antara Raqqa dan Es-Suhne, dan kepala keamanan ISIS SUleiman al-Shauah.
Di dalam pernyataan itu juga ditambahkan bahwa investigas Rusia sedang dilakukan untuk memastikan kematian al-Baghdadi.
Namun, koalisi internasional pimpinan AS mempertanyakan klaim tersebut, mengatakan bahwa mereka tidak dapat mengonfirmasi laporan Rusia mengenai kematian al-Baghdadi.
Kolonel Ryan Dillon, juru bicara untuk operasi koalisi pimpinan AS melawan ISIS di Suriah dan Iraq, mengatakan koalisi “tidak dapat mengonfirmasi laporan tersebut pada saat ini,” CNN melaporkan.
Selain itu sebelumnya telah beberapa kali rumor mengenai kematian al-Baghdadi telah terbukti tidak benar, seperti yang dikutip CNN.
Tidak ada laporan pada 28 Mei mengenai jet Rusia melancarkan serangan pada ISIS di Raqqa, tetapi jet koalisi AS pada saat yang sama menyebabkan terbunuhnya 18 penduduk sipil dan melukai 10 orang setelah menarget bus umum yang membawa penduduk sipil di desa Rtla dan al-Kseerat.
Seorang pejabat di Kementrian Pertahanan AS telah mengungkapkan bahwa pemimpin ISIS al-Baghdadi telah kabur dari Kota Mosul sesaat sebelum pemerintah Iraq mengepung kota itu.
Dia memperkirakan bahwa al-Baghdadi memiliki panduan strategi dan meninggalkannya pada para komandan lapangan, menunjukkan bahwa organisasi itu belajar pasca kekalahan yang telah diterima di benteng mereka di Mosul Iraq dan Raqqa Suriah.
Sumber resmi Iraq dan AS mempercayai bahwa dia telah meninggalkan para komandan operasionalnya dengan pengikutnya yang setia untuk bertempur di Mosul dan Raqqa, dan berfokus untuk melindungi nyawanya sendiri.*/Nashirul Haq AR