Hidayatullah.com–Kepolisian Kenya tidak memiliki reputasi yang bagus di mata rakyat. Banyak yang menuduh mereka korup dan sering melakukan pelanggaran hak asasi manusia, dengan melakukan pembunuhan di luar hukum dan tidak mengikuti prosedur yang berlaku.
Namun, kesan negatif itu diharapkan akan segera hilang –setidaknya menurut Presiden Uhuru Kenyatta– lewat pergantian warna seragam dinas mereka.
Dilansir BBC Kamis (13/9/2018), dalam peluncuran seragam baru Kepolisian Kenya, Uhuru Kenyatta mengatakan bahwa langkah itu diambil dengan tujuan menjadikan kepolisian sebagai “pelayan masyarakat yang disegani” dan bukan “pasukan yang ditakuti.”
Satu perubahan yang paling menyolok adalah, celana panjang warna biru laut dan baju atasan warna biru langit digantikan dengan seragam berwarna biru terang.
Perubahan “menyolok” seragam kepolisan itu kontan mendapat banyak komentar dari masyarakat lewat media sosial. Lagi-lagi komentar yang muncul masih lebih banyak yang bernada negatif, seperti yang ditulis oleh pengguna Twitter @marcusmolang.
Baca: Kaum Atheis di Kenya Minta Libur Nasional dan Parade Tak Bertuhan
“Woi. Dari mana asalnya kita bisa memutuskan desain seragam polisi seperti itu? Dan kenapa ya saya kok merasa malu atas nama mereka? Lagi pula, jika ini desain yang disetujui, desain akhir yang dipilih dan direstui, ya ampun, seperti apa ya rupanya desain-desain seragam yang ditolak?” tulis pengguna Twitter itu dengan nada nyinyir. Komentar pedas serupa berisi cemoohan terhadap seragam yang dianggap norak itu banyak bermunculan.
Selain “mereformasi” seragam anggota kepolisian, pemerintah Kenya melakukan penggabungan dua cabang pasukan kepolisian, mengubah struktur komando, memoles ulang citra akademi kepolisian, serta memberikan tunjangan perumahan bagi anggota berpangkat rendah.
Presiden Uhuhu Kenyatta berharap dengan itu semua moral anggota Kepolisian Kenya akan naik.*