Hidayatullah.com — Umar del Pozo, kepala Asosiasi Masyarakat Muslim Spanyol, mengatakan kepada Anadolu Agency setidaknya satu orang masuk Islam setiap Jumat di Masjid Agung Granada dan bahwa hampir 3.000 Muslim Spanyol tinggal di Granada.
Del Pozo menyatakan bahwa dia adalah anak dari keluarga Spanyol yang masuk Islam.
Muhammed Jauiriddin, seorang Spanyol, yang juga mualaf berkata: “Allah telah mengetuk pintunya 40 tahun yang lalu.”
“Saat ini ada informasi yang salah tentang Islam. Anda selalu menjumpai kampanye anti-Islam di surat kabar, televisi, semua jenis media. Ini sangat tragis karena banyaknya ketidaktahuan,” kata Jauiriddin.
Dilansir Anadolu Agency pada Sabtu (01/05/2021), minoritas Muslim Spanyol menyebut persepsi bahwa Islam hanyalah agama para imigran harus dihilangkan.
Warga negara Spanyol lainnya, Rosario, yang lahir dan besar di Granada – benteng Islam terakhir di Spanyol selama periode Islam Andalusia (711-1492) – masuk Islam 39 tahun lalu. Dia mengubah namanya menjadi Saliha.
Dia mengatakan bahwa sangat sulit untuk mematahkan beberapa prasangka tentang Islam dan pendekatan pers merupakan faktor penting dalam hal ini.
Saliha mengatakan bahwa setelah kediktatoran Francoist berakhir pada tahun 1975, ada kecemasan yang besar di kalangan kaum muda.
“Saya menemukan Islam dalam pencarian ini. Percaya pada satu Tuhan, Allah, semua ini telah membawa saya lebih dekat dengan Islam. Teman-teman saya sangat terkejut dengan ini dan ada yang tidak memahami saya,” katanya.
Sekitar 2,1 juta Muslim tinggal di Spanyol. Dari 880.000 ini adalah warga negara Spanyol dan sebagian besar adalah imigran dengan kewarganegaraan.*