Hidayatullah.com–, Ketua Departemen Data dan Informasi Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), meminta umat Islam untuk mewaspadai pernyataan Kepala BIN, AM Hendropriyono yang disampaikan melalui TV dan beberapa media massa yang dianggapnya sangat memojokkan aktifis Islam. Menurut Fauzan, pernyataan Kepala BIN itu memanfaatkan kesedihan orang untuk melakukan teror kepada kelompok lain, terutama ummat Islam. Pernyataannya itu seolah mencoba menari-nari di atas kesedihan dan penderitaan orang justru untuk melakukan teror terhadap ummat Islam, ujarnya. Kepada Hidayatullah.com melalui telepon, Jumat, (10/9) pagi tadi, Fauzan juga menyampaikan bila pernyataan Kepala BIN itu sangat tendensius, dan seolah-olah secara sengaja digunakan untuk mengabaikan berbagai penculikan terhadap aktifis Islam yang selama ini terjadi. Seperti dikutip MetroTV (10/9) Jumat pagi, mantan Danrem 043 Garuda Hitam Lampung ini mengatakan, selama Indonesia tak mampu menata sistem untuk menumpas organisasi radikal, maka aksi teror seperti pemboman tak dapat dicegah. “Selama kita tak mampu menata sistem yang berlaku dan hukum tidak mampu menumpas organisasi radikal serta menangkapi orang yang dicurigai, kita tidak bisa mencegah kejadian ini,” kata Hendro pada wartawan saat mengunjungi para korban ledakan bom yang dirawat di Rumah Sakit MMC. Karena itu, dirinya meminta dukungan guna menindak tindakan teror. Kita bekerja di bawah payung kesepakatan elit politik. Kalau elit politik tidak memberikan dukungan terhadap langkah pencegahan, tindakan terorisme, kita akan selalu dibayangi peristiwa semacam ini,” ujarnya dikuti Antara. Karena itu, Fauzan mengaku khawatir, pernyataan Hendro dimanfaatkan untuk menjerat kelompok tertentu dari ummat Islam ini meski mereka belum tentu bersalah. (Cha)