Hidayatullah.com–Masuknya paham liberalisme ke Indonesia tidak bisa dipisahkan dengan uang. Setidaknya, masuknya paham ‘sesat’ ini ke Indonesia sesaat setelah krisis ekonomi di Indonesia.
“Liberalisme masuk mulus ke Indonesia bisa juga karena krisis,” ujar Dr. Syamsuddin Arif, MA. dosen Internasional Islamic University of Malaysia (IIUM) dalam seminar “Kebangkitan Ilmu Pengetahuan Indonesia” di Aula Pasca Sarjana ITS, Surabaya Ahad, (12/06/2011).
Menurutnya, kondisi saat itu membuat tidak sedikit masyarakat kehabisan kekuatan ekonomi bahkan hingga putus asa. Tak pelak, hal itu membuat pihak tergiur paham ini.
“Ketika dalam keadaan terjepit ekonomi, sulit menolak bantuan,” ungkapnya.
Ia pun menghubungkan dengan ungkapan sahabat Ali. “Hampir saja kefakiran menyebabkan kekafiran. Dan ini yang terjadi saat itu,” terangnya. Meski demikian, analisa itu tidak boleh menjadi alasan penghalang berdakwah.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Itu memang tantangan agar lebih semangat lagi dalam berdakwah,” tegasnya di hadapan mahasiswa yang tergabung dalam FSLDK se-Surabaya Raya ini.*