Hidayatullah.com–Puasa ramadhan punya banyak hikmah. Salah satunya adalah mencetak insan jujur. Pasalnya, ibadah ramadhan adalah ibadah infirodi, hanya pelaku dan Allah yang mengetahuinya.
Pesan itulah yang disampaikan santri Lukman Al Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya dalam tarhib Ramadhan Rabu (27/07/2011) di bundaran ITS, Sukolilo Surabaya.
Acara ini diikuti oleh sekitar seratus lebih santri, dari SD, SMP hingga SMA. Mereka membawa poster dan spanduk bertuliskan fungsi dari bulan Ramadhan. Di antaranya, “Ramadhan, Lejitkan Energi Kejujuran, “Ramadhan, Penghasil Insan Taqwa”, “Ramadhan Asah Kepedulian Sosial” “Ramadhan, Gairahkan Baca Tulis, dan poster-poster atraktif lainnya.
Selain itu, santri juga membagi-bagikan beberapa brosur, seperti ‘Risalah Ramadhan’, ucapan “Selamat Menjalankan Ibadah Ramadhan”, dan jadwal kegiatan Pesantren Hidayatullah Surabaya selama Ramadhan kepada warga masyarakat yang melintas di bundaran itu. Program itu bisa diikuti untuk umum. Acara cukup meriah itu mengundang perhatian pengguna jalan. Tak sedikit yang memerhatikan dan mengambil brosur.
Acara yang berlangsung beberapa jam itu juga dimeriahkan teatrikal dan orasi dari para santri.
I Bagus Permono, siswa kelas XI IPA SMA dalam orasinya mengatakan, Ramadhan adalah bulan untuk melatih kejujuran. Ia pun mengajak santri lainnya agar memanfaatkan madrasaha Ramadhan agar lebih jujur lagi.
“Siap menjadi santri yang jujur?” teriaknya di depan para santri dan pengguna jalan. Selain Bagus, ada empat siswa lainnya yang menyampaikan orasinya.
Sebelum pawai tersebut, para santri berkumpul di lapangan kompleks pesantren mereka, di jalan Kejawan Putih Tambak VI/Surabaya. Mereka mendengar taushiyah dari Ustadz M. Nur Fuad, Ketua Pesantren. Diisi pula, pembacaan puisi oleh Talitha Marie Imumirara dan orasi oleh M. Fauzan Ismail Mukadar yang masing-masing adalah siswa kelas VI SD Luqman Al-Hakim. Dalam puisi tersebut mereka sangat senang dengan kedatangan bulan puasa.
Sementara, Ustadz Asy’ari, ketua pelaksana pawai mengatakan, acara itu sebagai media ekspresi kegembiraan santri akan datanganya bulan Ramadhan.
“Mereka mengajak masyarakat menyambut Ramadhan dengan penuh suka cita,” ujarnya.*