Hidayatullah.com—Front Pembela Islam (FPI) melaporkan dalang di balik rencana pembunuhan rombongan tokoh FPI Pusat ke Markas Besar (Mabes) Polri.
“Saya sedang di Mabes sedang buru-buru nih, mau melaporkan dalang di balik rencana pembunuhan itu, “ ujar Wasekjen FPI, KH. Awit Masyhuri kepada hidayatullah.com, Senin (13/02/2012) pagi.
Namun ustad Awit, demikian ia kerap disapa tak mau menyebut rinci siapa saja yang akan dilaporkan FPI tersebut.
“Wah kalau nama-nama, detilnya langsung pengacara kami, “ ujarnya.
Seperti diketahui, hari Sabtu, 11 Februari 2012, rombongan FPI dari Jakarta dihadang sekitar 800 orang dari Suku Dayak di Bandara Udara Cilik Riwut Palangkaraya. Massa sejak pagi hari sudah berkumpul di semua sudut ruang bandara dengan memakai ikat kepala merah dan ada juga yang membawa senjata tradisional seperti tombak dan mandau.
Mereka mengepung dan melakukan sweeping terhadap anggota Front Pembela Islam (FPI) yang mendarat dari Jakarta. Rencananya, rombongan DPP FPI akan membentuk cabang FPI di di propinsi Kalimantan Tengah.
Untuk mencegah kekerasan, Polri yang bertugas dan Kapten pesawat berinisiatif menerbangkan delegasi FPI dengan pesawat yang sama ke Banjarmasin untuk keamanan.
Menurut Awit, sebulan lalu delegasi warga Dayak Kalteng dari berbagai agama mendatangi DPP FPI di Petamburan untuk meminta bantuan untuk menghadapi arogansi Gubernur Kalteng dan Kapolda Kalteng tentang konflik agraria seperti Kasus Mesuji– Lampung. Namun sayang, kedatangannya dimanfaatkan provokator untuk mengadu-domba FPI dengan suku Dayak. Termasuk melakukan percobaan pembunuhan rombongan FPI Jakarta dan calon Ketua FPI Kalteng, Habib Muhri Bahasim.
“Rupanya ada yang resah jika FPI masuk,” ujar Awit.
Ketika ditanya siapa pihak yang resah itu, Awit mengatakan, mereka adalah pihak-pihak yang khawatir jika korupsi dan kejahatan ekonominya terbongkar.” *