Hidayatullah.com–Sedikitnya 11 alumni Pondok Modern Darussalam, Gontor, di Ponorogo, sampai saat ini memilih bertahan di ibukota Suriah, untuk melanjutkan studi mereka di Universitas Damaskus, meski negara itu tengah bergejolak.
“Kami sudah menghubungi para alumni Gontor yang ada di sana, tapi mereka mengatakan keadaan masih baik-baik saja dan tidak ingin pulang,” kata Pembantu Rektor Bidang kerjasama Luar negeri Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Gontor, Amal Fathullah, Minggu (03/06/2012).
Jumlah alumni Gontor yang melanjutkan studi di Suriah selama beberapa tahun terakhir tercatat 16 orang.
Dari jumlah itu, ujarnya, lima alumni telah kembali ke Tanah Air karena selesai melaksanakan studi dan lainnya memilih pulang akibat gejolak di Suriah.
Sementara, 11 alumni Gontor yang umumnya mengikuti program S-1 di Universitas Damaskus hingga sekarang masih terus bertahan di asrama universitas maupun tempat tinggal sementara.
Sejauh ini pihak Pondok Modern Gontor tidak memiliki rencana memulangkan para alumninya dari Suriah dengan alasan keputusan mengenai hal itu menjadi kewenangan Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) setempat.
“Perwakilan IKPM (Ikatan keluarga Pondok Modern) Gontor di Suriah juga sudah mengonfirmasi bahwa lokasi konflik cukup jauh dari Damaskus, jadi kami bisa sedikit tenang meski sebenarnya juga was-was, terutama setiap kali melihat berita pembantaian di sejumlah wilayah di Suriah,” ujarnya, dimuat Antara.
Amal mengatakan, pihaknya terus memantau serta berkoordinasi dengan KBRI setempat, untuk memastikan keadaaan/keselamatan para alumni mereka yang tengah melanjutkan studi di sejumlah lembaga pendidikan tinggi di Suriah.
“KBRI bersama Perwakilan IKPM Gontor di Suriah akan terus berkoordinasi untuk memastikan keselamatan seluruh mahasiswa kita di sana, maupun warga Indonesia lainnya yang bekerja/tinggal di Suriah. Kalau sekarang, sepertinya (evakuasi) itu belum perlu,” jelasnya.*
Keterangan foto: Kompleks Universitas Damaskus di Suriah.