Hidayatullah.com –Masyarakat diminta tidak reaktif atas pemindahan terdakwah terorisme, Ustad Abubabar Ba’asyir (ABB). Permintaan ini disampaikan ABB melaui asisten pribadinya, Hasyim Abdullah.
Hasyim menyampaikan pesan pribadi dari ABB agar umat Islam jangan reaksioner menghadapi isu pemindahan ini. Menurutnya, di manapun Ustad ABB berada perjuangan menegakkan syariat Islam jangan sampai berhenti.
Menurut Hasyim, pemindahan Ustad ABB ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan merupakan agenda yang sudah direncanakan oleh pihak Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri). Hasyim bahkan mengaku, tidak ada pemaksaan dalam pemindahan ABB.
Hanya saja Hasyim menilai, kesalahan pihak Polri dalam hal adalah dilakukan secara mendadak dan tidak ada pemberitahuan kepada pihak keluarga dan kuasa hukum.
“Isu pemindahan Ustad Abu ini sudah lama, hanya kami belum mendapat kepastian kapan eksekusinya. Bahkan kabar Ustad Abu ini sudah kami ketahui sejak beberapa bulan lalu,” jelas Hasyim Abdullah kepada hidayatullah.com, Senin (08/10/2012).
Meski menilai tak ada pemaksaan, pihak keluarga menganggap pemindahan mendadak ini sebagai sebuah kedzaliman.
Menurut Hasyim, pihak keluarga (yang diwakili putra Ba’asyir, Abdurrochim) menganggap didzalimi, karena tidak adanya kordinasi antara pihak Mabes Polri dengan pihak keluarga ataupun pengacara.
Menurut Abdurochim, sebagaimana ditirukan Hasyim, pihak kepolisian memberitahu terlebih dahulu ke pihak kuasa hukum atau keluarga ABB.
“Pemindahan ini selain melanggar prosedur juga termasuk pelanggaran hak asasi manusi,” tambah Hasyim lagi.
Untuk sementara, keluarga ABB sendiri masih berkordinasi dengan Tim Pengacara Muslim (TPM) untuk mengambil langkah hukum menyikapi kasus pemindahan Ustad ABB ini.
Seperti diketahui, Jumat (5/10/2012) malam, aparat memindahkan ABB secara mendadak dari Rumah Tahanan Bareskrim Polri ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Batu, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.*