Hidayatullah.com— Kamis (20/06/2013) pagi ini, lebih dari 10 ribu warga NU berbondong-bondong menghadiri acara “Istighosah Qubro” yang diselenggarakan MUI, NU Sampang dan Ulama se Madura yang tergabung dalam Badan Silaturahim Ulama Pesantren Madura (BASSRA).
“Sampai pagi ini yang sudah hadir diperkirakan 10 ribu, “ demikian disampaikan Abdul Manan, seorang pengurus PCNU Sampang yang juga salah satu panitia acara kepada hidayatullah.com, Kamis siang.
Acara bertema ‘Selamatkan Madura dari Aliran Menyimpang’ ini diselenggarakan di Lapangan Depan Pendopo Kabupaten Sampang.
Sementara itu, Ketua MUI Sampang KH.Buchori Ma’sum mengatakan, acara ini tidak secara khusus membicarakan aliran Syiah. Tapi membahas secara umum, agar masyarakat Madura terhindar dari aliran-aliran menyimpang.
Meski demikian, ia mengakui acara ini juga membahas usulan pemindahan warga Syiah agar bisa mendapatkan tempat lebih layak.
“Masih negoisasi, agar mereka bisa mendapatkan tempat lebih baik,” ujarnya pada hidayatullah.com.
Menurut Abdul Manan dalam acara ini disampaikan beberapa pesan di antaranya mendukung Pergub Jatim tentang aliran sesat, mendukung fatwa MUI tentang aliran sesat dan desakan memindahkan pengungsi Syiah ke tempat yang lebih layak.
“Acara ini justru mendesak agar jamaah Syiah yang sekarang masih menempati GOR bisa diberi tempat lebih layak, “ ujar Abdul Manan.
Seperti diketahui, hingga saat ini 160 warga penganut Syiah Sampang masih berada di lokasi pengungsian di Lapangan Tennis GOR Sampang.
Sebelum ini, usulan pemerintah tentang relokasi ditolak warga Syiah. Di saat yang sama, warga masyarakat Sampang (yang mayoritas NU) sampai saat justru menolak kehadiran mereka.*