Hidayatullah.com00General Assembly Regional Islamic Da’wah Council for South-East Asia Pacific (RISEAP), pada pertemuannya yang ke-15 di Kuching, Serawak, Malaysia, secara aklamasi kembali memilih Drs Mohammad Siddik MA sebagai Wakil Presiden.
Penasehat LAZIS Dewan Da’wah ini mendapat amanah untuk menjadi Wapres di Zona Tengah (ASEAN) untuk yang ketiga kalinya dengan masa bakti 2013-2015.
RISEAP adalah organisasi da’wah yang didirikan atas prakarsa almarhum Tengku Abdul Rahman, Perdana Menteri Malaysia pertama (1957-1970) pada awal 1980. Lembaga ini dimaksudkan untuk mendukung dakwah di wilayah Asia Pasifik.
Dr Mohammad Natsir, Pendiri dan Ketua pertama Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia serta Perdana Menteri pertama NKRI, termasuk salah satu tokoh dunia yang diundang Tengku Rahman saat mendirikan RISEAP. Waktu itu Pak Natsir telah menyelesaikan masa jabatan sebagai Sekjen Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pertama (1971-1975) yang berkedudukan di Jeddah.
Karena itu, Dewan Da’wah juga dianggap sebagai salah satu organisasi pendiri. Organisasi lain yang jadi anggota dari Indonesia adalah Muhammadiyah, Wanita Islam, PII, HMI dan Persatuan Tionghoa Islam (PITI).
Keanggotaan RISEAP terdiri dari organisasi-organisasi dakwah di Zona Utara yang mencakup Jepang Korea, Taiwan, China, Hongkong dan Macao; Zona Tengah yaitu semua negeri ASEAN plus Maldivedan Sri Langka sebagai anggota Associate, dan Zona Selatan yang mencakup Australia, New Zealand, Fiji, Papua New Guenia, Tongga, Samoa, New Caledonia, Karibati, dll.
Presiden pertama, Tengku Abdul Rahman yang meninggal tahun 1987, digantikan oleh wakilnya ketika itu Pehin Seri Taib Mahmud yang juga Ketua Menteri Negeri Serawak, Malaysia.
Disamping Presiden ada Deputy Presiden, yaitu Bro Ridzwan Wu, pendiri dan mantan Ketua Muslim Converts Association of Singapura yang juga dikenal dengan Darul Arqam Singapura.
Sedangkan masing-masing zona memilih Wakil Presiden dari kalangan anggota RISEAP zona bersangkutan.
Kegiatan RISEAP antara lain mengadakan latihan untuk imam dan khatib, youth camp, penerbitan dan mengirim dai untuk mendukung dawah di berbagai masyarakat minoritas Islam di wilayah Asia Pasifik, dan latihan keterampilan untuk pemuda dan wanita.
Kehadirannya sangat dirasakan dan diperlukan terutama untuk masyarakat minoritas Islam yang sering menghadapi tantangan survival mereka.
General Assembly RISEAP diselenggarakan dua tahun sekali dan dihadiri oleh semua organisasi anggota serta anggota associate yang berjumlah 56 organisasi masyarakat dari 22 negara.
Diantara dua General Assembly ada pertemuan Excecutivie Committee yang beranggotakan 15 yaitu pimpinan harian dan 10 anggota lainnya yang dilipih dua tahun sekali dari masing-masing zona dengan memastikan keterwakilan organisasi wanita anggota RISEAP.
Indonesia pernah menjadi tuan rumah pertemuan General Assembly RISEAP tahun 2007 yang diadakan di Bogor. Youth training camp juga pernah diselenggarakan di Jakarta dan Pontianak. Indonesia pun pernah jadi tuan rumah latihan keterampilan untuk wanita.
Pertemuan GA Riseap di Kuching juga dihadiri oleh Ustadz Zubaidi, Ketua Hubungan Luar Negeri Dewan Dakwah, dan Direktur Eksekutif LAZIS Dewan Dakwah Ustadz Ade Salamun.*