Hidayatullah.com–Bertempat di Pondok Pesantren Modern Assalam – Solo, sejak hari Sabtu-Ahad tanggal 28 – 29 Desember 2013, berlangsung “Lokakarya Nasional dan Silaturahmi Komunitas Ilmu Falak se-Indonesia”.
Acara ini dihadiri peserta Pendidikan Kader Ulama (PKU) Ilmu Falak yang sedang menempuh studi pascasarjana di IAIN Walisongo bekerjasama dengan Club Astronomi Santri Assalam (CASA) Ponpes Assalam Solo,.
Dengan tema “Urgensi Menjalin Hubungan Komuknikasi Antar Komunitas Ilmu Falak Se-Indonesia Menuju Peradaban Indonesia Yang Maju Dan Bersatu” acara ini diawali sambutan oleh Kasubdit Hisab Rukyah Kementerian Agama RI yang intinya memberikan gambaran bagaimana masa depan para pecinta dan pegiat astronomi dan ilmu falak di Indonesia yang semakin baik perkembangannya
Selanjutnya arahan dan sekaligus sebagai pembicara utama Dirjen Bimas Islam Kemenag Pusat Prof.Dr.H.Abdul Djamil, MA, dan Dr. H. Izzuddin, M.Ag, yang juga menjabat sebagai ketua Asosiasi Dosen Ilmu Falak Indonesia.
Hadir pula pengurus Ponpes Assalam Solo yang diwakili oleh Ketua Comunitas Astronomi Santri Assalam (CASA) Solo Bapak Ustad AR. Sugeng atau yang dikenal dengan Ustad AR.
“Hari ini kita hendak menyatakan kebersamaan, kesepakatan, dan kita juga akan menampilkan di hadapan masyarakat Indonesia bahwa seluruh ahli falak atau seluruh penggiat ilmu falak hadir dalam lokakarya dengan satu tujuan yakni membuka selebar-lebarnya wawasan dan saling bersilaturahmi dalam rangka mewujudkan kesatuan peradaban masyarakat Indonesia yang majemuk,” ujar Ustad AR.
Dalam lokakarya tersebut dibahas pula isu-isu strategis yang berkaitan dengan perbedaan dalam beberapa keputusan atau penetapan ahli falak dan ahli astronomi Indonesia.
Dalam kasus lain juga dibahas permasalahan waktu shalat Subuh, yang saat ini juga sedang banyak dipersoalkan beberapa orang.
“Jangan-jangan yang mempermasalahkan hal ini orangnya malas shalat sehingga kalau terlalu cepat dia menjadi jengkel, atau yang azan terlalu rajin dan bersemangat sehingga terkesan kecepatan waktunya,” demikian gurauan Dr H. Abd Jamil.
Dibahas pula dalam acara ini permasalahan arah kiblat.
“Saya kira kita sudah berada di era informasi dan tekhnologi yang semakin maju dan kita semestinya menjadi corong untuk menyampaikan hal yang sebenarnya kepada masyarakat dengan disertai sikap yang arif,’ lanjut Jamil.
Penetapan Kalender Hijriyah
Seperti diketahui, kehadiran komunitas ilmu falak dan astronomi di Indonesia sudah semakin banyak.
Sebut saja yang hadir dalam acara ini; Semarang Falakiyah Association (SFA), Lembaga Hisab Rukyat (LHR) dari Sulawesi Tenggara, Aliansi Pecinta Falak Republik Indonesia Jaman Kini dari Aceh, Lembagaa Falak dan Kajian Astronomis (LFKA) Rasyidiyah Khalidiyah – Kalsel.
Dari banyaknya jumlah utusan yang datang merupakan salah satu apresiasi yang luar biasa dari masyarakat Indonesia dalam kaitan menyongsong kesatuan penentuan awal bulan Hijriyah di Indonesia.
Lokakarya ditutup dengan menghasilkan rekomendasi di antaranya, Agenda Silaturahmi Ahli Falak dan Astronomi Indonesia akan masuk dalam program Kementrian Agama Dirjen Bimas Islam.*