Hidayatullah.com- Lembaga Dakwah Kemuliaan Islam sebagai satu-satunya panitia penyelenggara acara sukses menggelar tabligh akbar dengan tema “Memperkokoh Aqidah Aswaja (Ahlus Sunnah Wal Jama’ah) Menjaga NKRI Dari Bahaya Syiah” di Wisma Andini, Jalan Munggang No.45, Condet Raya, Jakarta Timur, Ahad (22/03/2015).
Acara itu menghadirkan 4 pembicara sekaligus, yaitu: Dr. Haidar Bawazir (Pakar Syiah), Habib Ahmad bin Zein al-Kaaf (Dewan Syuro Aliansi Nasional Anti Syiah), DR. H. Abdul Chair SH, MH, MM (Anggota Komisi Hukum dan Perundang-undangan MUI Pusat) dan Munarwan, SH (Advokad Hukum).
Sebagaimana informasi awal yang didapatkan awak hidayatullah.com, tabligh akbar tersebut rencananya telah dijadwalkan bertempat di masjid Fatahillah Jalan Condet Raya, Jakarta Timur.
“Awalnya jadwal acara akan digelar di masjid Fatahillah,” ujar Novelan salah satu warga sekitar yang juga panitia kepada awak hidayatullah.com setelah acara usai berlangsung.
Pria yang tak mau disebut namanya ini mengatakan, karena Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), mendapat tekanan dari warga sekitar pengikut Syiah serta juga beberapa anggota Koramil dan membuat DKM berubah pikiran tidak memberikan izin, akhirnya panitia pun sepakat untuk mengalihkan acara tersebut.
“DKM sebetulnya sudah memberikan izin, tetapi akhirnya berubah pikiran. Kita itu sampai alot diskusi dengan pihak Koramil,” ungkap Novelan.
Namun, dari fenomena tersebut, kata Novelan, justru mendatangkan hikmah bagi panitia maupun pihak Aswaja. Sebab, pihak kepolisian mengalihkan acara tersebut ke Wisma Andini Jalan Munggang Condet Raya, Jakarta Timur.
“Alhamdulillah, ada hikmahnya acara dialihkan kepolisian ke Wisma Andini. Justru wilayah itu (Wisma Andini,red) adalah jantungnya Syiah,” kata Novelan.
Selain itu, Novelan juga menyampaikan sekitar pukul 07.00 Ahad pagi 2 orang pengikut Syiah menghampiri dirinya saat tugas untuk siaga di masjid Fatahillah mengantisipasi jama’ah yang belum tahu adanya pengalihan tempat acara.
“Tabligh akbarnya jadi diadakan di sini (Masjid Fatahillah, red) pagi ini?” ungkap Novelan mengulang kembali pertanyaan salah satu di antara orang Syiah itu.
Melihat gelagatnya aneh yang seperti orang Syiah, Novelan menegaskan jika acara tetap akan diselenggarakan di Masjid Fatahillah nanti pukul 09.00 akan dimulai.
“Acara intoleran seperti ini kenapa harus diadakan di sini!” protes salah satu di antara kedua orang Syiah lalu beranjak pergi.
Sementara itu, sejauh pantauan awak hidayatullah.com, acara tetap berlangsung dihadiri sekitar 300 orang warga sekitar bahkan termasuk 12 orang pengikut Syiah seperti yang diungkapkan oleh salah satu peserta dari Dewan Da’wah.
“Ada 12 orang Syiah yang saya kenal wajahnya, salah satunya yang duduk di sebelah kiri saya itu orang ABI,” laporan peserta dari Dewan Da’wah yang enggan disebutkan namanya kepada panitia penyelenggara acara.*