Hidayatullah.com– Ketua Yayasan al-Manarah al-Islamiyah, Syeikh Khalid al-Hamudi, menyerukan kaum Muslimin dengan tiga poin penting untuk kebebasan Masjid Al-Aqsha dan rakyat Palestina.
“Pertama, merasakan penderitaan dan kesedihan yang dirasakan oleh rakyat Palestina, dengan begitu kita pun bersama mereka,” jelas Syeikh Khalid kepada hidayatullah.com dan wartawan lain di Pondok Pesantren Nuur Waar, Kampung Bunut, Desa Tamansari, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (27/07/2016).
Baca: Rayakan Kemenangan, Ribuan Warga Palestina Masuki Al Aqsha dengan Gemuruh Takbir
Kedua, tambahnya, hendaknya seorang Muslim mendoakan saudara-saudara kita yang di Palestina.
“Ketiga, memberikan bantuan kepada saudara kita dengan semampunya, baik materi atau non-materi melalui jalur-jalur yang dibolehkan agar tidak berefek negatif kepada kaum Muslimin,” jelas Penasihat Lembaga Islam Internasional untuk Pendidikan dari Arab Saudi ini.
Syeikh Khalid pun mengeluhkan banyak di antara kaum Muslimin lupa dan pura-pura lupa dengan keadaan saudara kita di Palestina. Padahal doa adalah perkara besar dan senjata bagi kaum Muslimin.
“Umat Islam harus optimistis, sesungguhnya kaum Muslimin merupakan umat yang dirahmati oleh Allah, dan kita sudah dijamin akan kemenangan walaupun kita harus diwajibkan mencari sebab agar Allah Subhanahu Wata’ala menangkan,” lanjutnya.
Ia pun berpesan kepada umat Islam agar tidak terlalu sedih terkait kondisi Palestina yang masih dijajah Zionis Israel.
“Jangan terlalu sedih, dengan izin Allah kaum Muslimin yang lemah akan dimenangkan dengan-Nya atas musuh-musuh Allah yang berada di muka bumi ini,” ungkapnya semangat sambil tersenyum.
Baca: Imam Palestina Ingatkan Umat Islam: Wajib Bebaskan Masjidil Aqsha
Kehadiran Syeikh Khalid di Pesantren Nuu Waar antara lain dalam rangka bersilaturahim. Kehadirannya disambut meriah dengan iringan shalawat para santri asal Papua, tenaga pengajar, pengurus AFKN dan Ketua AFKN Ustadz Fadlan Garamatan.* Zulkarnain