Hidayatullah.com – Bermula dari laporan pesan singkat KH. Lutfi Bashori Pengasuh Pondok Pesantren Ribath Al Murtadla Al Islami Singosari Malang melaporkan kepada kepolisian hari Ahad, (11/10/2015) terkait adanya sandal bermotif lafadz “Allah”.
Pada Senin, (12/10/2015) Polres Surabaya melakukan pemeriksaan di kawasan pergudangan Margomulyo, Surabaya, menindaklanjuti laporan dan informasi yang telah beredar di sosial media.
Namun hasil pemeriksaan itu tidak ditemukan adanya sandal yang dimaksud.
Pemeriksaan dilanjutkan di kawasan Wringinanom, Gresik oleh Polres Gresik di hari yang sama.
Hasilnya ditemukanlah ribuan sandal berlafadz “Allah” yang dimaksud. Kemudian pihak Polres Gresik menyita barang bukti tersebut.
Menurut penelusuran Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur berdasarkan laporan kepolisian, saat penggeledahan di Gresik berlangsung, salah satu staf dari pihak pabrik menyatakan niatannya untuk melakukan pernyataan maaf kepada umat Islam melalui MUI Jatim.
“Tetapi orang yang dimaksud tidak datang, padahal sudah kami tunggu seharian. Dapat kabar, kalau ternyata yang bersangkutan keliru, dan justru datang ke PWNU Jatim,” ujar Muhammad Yunus, Sekretaris GUIB Jatim kepada hidayatullah.com, Selasa, (13/10/2015) malam usai melaporkan pelaku.
“Kami menghubungi PWNU dan disana membenarkan pihak pabrik sandal itu datang ke sana,” tambahnya.
Ternyata, lanjut Yunus, malam itu pihak pabrik datang ke PWNU dengan membawa ribuan sandal yang tersisa di Wringinanom.*/Yahya G. Nasrullah