Hidayatullah.com– Pemerintah Indonesia didesak memutuskan hubungan diplomatik dengan Rusia. Hal ini terlontar dalam unjuk rasa di depan kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia, Jl Rasuna Said, Jakarta, Jumat, 27 Rabiul Awwal 1437 H (08/01/2016).
Desakan itu mencuat karena Rusia dinilai telah melakukan pembantaian terhadap ribuan umat Islam di Suriah. Dalam aksi damai oleh Aliansi Merah Putih Peduli Suriah itu, massa meminta Indonesia bersikap tegas terhadap Rusia.
“Kami berharap kepada pimpinan tertinggi pucuk pemerintahan Republik Indonesia, untuk memutuskan langsung hubungan diplomatik dengan Rusia, karena semua yang mereka (Rusia. Red) lakukan jelas bertentangan dengan Hak Asasi Manusia,” seru orator dari Majelis Az-Zikra yang diwakili oleh Ustadz Ahmad Syuhada.
Padahal, kata Syuhada, HAM saat ini katanya dijunjung tinggi oleh demokrasi, sebagai sebuah paham politik, yang dianut dan didewakan oleh semua negara.
Rusia pun didesak segera menghentikan serangan militer dan segala bentuk pembantaiannya di Suriah. Atau jika tidak, kata Syuhada, sebaiknya para diplomat Rusia meninggalkan Indonesia.
Perwakilan Az-Zikra itu bahkan sempat mendoakan kehancuran bagi Rusia jika negara ini masih terus menyerang umat Islam Suriah.
“Rusia, hentikan semuanya! Atau Rusia, hengkang segera dari Republik Indonesia. Atau Rusia akan dihancurkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala,” serunya berapi-api.
Majelis Az-Zikra pun menyampaikan keprihatinan yang sangat besar atas tindakan bar-bar Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Rusia atas umat Islam.
Kata Syuhada, umat Islam di Suriah adalah orang-orang yang berhak hidup seperti halnya masyarakat Rusia, yang berhak beribadah kepada Tuhannya dengan tenang.
Jika masyarakat Rusia ingin hidup layaknya manusia lainnya, lanjutnya, maka Rusia harus hentikan semua bentuk pembantaian kepada Muslimin di Suriah.
Pantauan hidayatullah.com di lokasi aksi, tidak ada tanggapan dari pihak Kedubes Rusia. Perwakilan mereka tidak keluar menemui massa Aliansi Merah Putih Peduli Suriah. [Baca: Aliansi Merah Putih Peduli Suriah Geruduk Kedubes Rusia]*