Hidayatullah.com—Cendekiawan Muslim dan penulis buku produktif Adian Husaini menilai, sidang perdana kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seperti sebuah drama.
Adian mengatakan, sebagian besar keterangan yang diungkapkan terdakwa maupun kuasa hukum tidak menyentuh subtansi masalah.
“Jadi kalau kita lihat kemarin itu drama sebetulnya. Tidak menyentuh subtansi masalah tapi ingin menarik simpati,” ujarnya pada Ulasan Media Radio Dakta 107 FM, Rabu (14/12/2016).
Ia mengungkapkan, menurutnya Ahok mempunyai kekuatan mendominasi media untuk menggiring opini.
Bahaya Jika Seruan ‘Jangan Pilih Pemimpin Kafir’ Dianggap Busuk
“Rasanya kubu Ahok ini masih mendominasi media, memanfaatkan televisi untuk menarik simpati publik. Istilahnya playing victim, sepeti orang didzalimi,” ungkapnya.
Adian juga menyoroti, pernyataan dari kuasa hukum Ahok yang berulangkali mengutip ayat al-Qur’an, namun disatu sisi dalam pembelaannya, menganggap orang yang menggunakan al-Qur’an surat al-Maidah 51 sebagai politisi busuk karena tidak bisa bersaing secara program kerja.
“Yang lebih lucu lagi, kalau lihat pengacara Ahok kemarin berlomba-lomba juga menampilkan ayat al-Qur’an, mengutip ayat keadilan, jangan kebencian terhadap suatu kaum membuat tidak adil. Mengutip kisah di masa nabi, padahal dia orang Kristen,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Selasa (13/12/2016) lalu, Ahok menjalani sidang perdana kasus penistaan agama dengan agenda pembacaan dakwaan dan penyampaian nota keberatan terdakwa.