Hidayatullah.com– Komisoner Komnas HAM, Maneger Nasution, mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang telah menyampaikan kecaman atas kebiadaban penjajah Israel, meskipun sangat terlambat.
Namun, melihat keangkuhan dan kebiadaban Israel yang terus-menerus teejadi, menurutnya, tidak cukup hanya dengan pengecaman.
Maneger menilai, pemerintah Indonesia sudah saatnya bersikap tegas atas kekejaman penjajah Israel terhadap warga Palestina. Terbaru, Israel kembali melakukan penyerangan ke wilayah Gaza yang memakan korban tiga orang terluka.
“Selama ini pemerintah Indonesia dinilai kurang tegas mendukung kemerdekaan Palestina. Kurang tegas terhadap kebiadaban Israel pada Palestina. Karenanya, diperlukan dukungan dan sikap nyata pemerintah Indonesia,” ujarnya dalam keterangan yang diterima hidayatullah.com Jakarta, kemarin.
Baca: Krisis Palestina, Muhammadiyah Imbau Pemerintah Indonesia Ambil Langkah Diplomatik Komprehensif
Padahal, Maneger berpendapat, pemerintah Indonesia berpotensi memimpin komunitas dunia internasional, khususnya anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI), untuk, pertama, meminta Dewan Keamanan PBB memaksa Israel menghentikan kebiadabannya terhadap rakyat Palestina, terutama soal Masjid Al-Aqsha.
Kedua, meminta Dewan HAM PBB menyeret Israel ke pengadilan internasional sebagai penjahat kemanusiaan. Serta mempelopori pemboikotan terhadap apapun yang berhubungan dengan Israel.
“Ini adalah ujian bagi pemerintah Indonesia untuk menunjukkan sikap tegas terhadap Israel. Adalah kewajiban konstitusional pemerintah Indonesia untuk menggembirakan perdamaian dunia dan penghormatan terhadap kemanusiaan,” ungkapnya.
Baca: Pencaplokan Tanah Palestina Jalan Terus, Indonesia Harus Berbuat Nyata
Lebih dari itu, Maneger menambahkan, pemerintah Indonesia juga bisa menginisiasi dan aktif menyuarakan kebebasan Palestina dari tekanan Israel di tingkat internasional. Hal itu bertujuan agar kemerdekaan bisa diraih warga Palestina setelah berpuluh-puluh tahun dalam intimidasi penjajah Israel.
“Peristiwa yang terjadi di Palestina sejatinya harus menyentuh perasaan kemanusiaan seluruh dunia dan menjadi semangat umat Islam di seluruh dunia termasuk Indonesia untuk bangkit dan menunjukkan solidaritas. Tidak boleh ada kompromi apapun dengan Israel,” pungkasnya.*