Hidayatullah.com– Sidang tanwir atau rapat kerja nasional Muhammadiyah yang akan digelar pada tanggal 15 -17 Februari 2019 di Bengkulu mengangkat tema “Beragama yang Mencerahkan”.
Ini artinya, terang Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas, persyarikatan itu akan berusaha dan berjuang, untuk bagaimana caranya supaya ketentuan-ketentuan dalam ajaran Islam bisa dipahami dan dilaksanakan dengan baik oleh para anggotanya dan umat Islam.
“Agar negeri ini menjadi negeri yang maju dan berkeadilan serta rakyatnya hidup dalam kemakmuran,” ujarnya kepada hidayatullah.com, Rabu (13/02/2019) lewat keterangan tertulisnya.
Ia mengatakan, cita-cita dan keinginan itu perlu ditegaskan ulang oleh Muhammadiyah agar bangsa dan negara ini bisa berkembang menjadi bangsa yang maju, bermartabat, dan berdaulat.
“Dan kita tidak ingin negeri ini tidak dihargai dan tidak dihormati oleh bangsa-bangsa lain di dunia,” imbuhnya.
Menurut Muhammadiyah, dengan melihat fakta dan data yang ada saat ini, bila Indonesia mampu dan dapat mengatur serta mengelola potensi yang ada dengan baik, maka Indonesia akan tampil sebagai bangsa dan negara yang kuat, disegani oleh bangsa-bangsa lain di dunia.
Baca: Tanwir Muhammadiyah: Undang Jokowi-Prabowo, ini 4 Agenda Besar Sidang
Untuk itu, Muhammadiyah mengimbau para pemimpin negeri ini di semua level dan tingkatannya, agar menghayati dan menjadikan agama sebagai pola pikir dan pola tindak yang terintegrasi antara kata dan tindakan.
“Karena dengan itulah Indonesia akan bisa menjadi negara dan bangsa yang kuat,” imbuh Anwar.
Muhammadiyah pun mengajak seluruh elemen bangsa untuk bekerja sama dan mengembangkan sikap saling menghormati dan toleransi.
Juga mengajak menjadikan agama sebagai sistem ajaran yang mencerahkan dan mencerdaskan, sehingga mampu menggerakkan serta mempersatukan umat dan bangsa bagi terciptanya baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
“Yaitu suatu negeri yang kita inginkan dan cita-citakan, yang rakyat dan pemimpinnya diridhai oleh Allah Subhanahu Wata’ala,” pungkasnya.*