Hidayatullah.com– Produsen brand kecantikan Wardah menyampaikan bantahannya terkait kegiatan bertema “Bahaya Feminisme dan LGBT”. Pantauan hidayatullah.com pada Kamis (23/01/2020) sekitar pukul 15.35 WIB, bantahan tersebut disampaikan Wardah lewat akun resminya di Twitter.
“Menindaklanjuti terkait dengan logo Wardah dalam poster acara yang diselenggarakan oleh Majelis Umat Rabbani Nur Islam di Masjid Jami’Al-Mukhlishin dengan tema “Bahaya Feminisme dan LGBT”,” tulis akun resmi Wardah Cosmetics @wardahbeauty (22/01/2020).
Wardah mengaku bahwa terdapatnya logo Wardah pada poster terkait kegiatan tersebut tidak diketahui oleh pihak perusahaan.
“Dengan ini kami selaku produsen Wardah menyampaikan bahwa pemakaian logo Wardah di poster tersebut dilakukan tanpa persetujuan dari kami dan kami tidak mengetahui tentang hal ini,” sebutnya.
“Menindaklanjuti terkait penggunaan logo Wardah dalam poster acara yang diselenggarakan oleh Majelis Umat Rabbani Nur Islam di Masjid Jami’Al-Mukhlishin dengan tema “Bahaya Feminisme dan LGBT”,” kicau akun tersebut juga.
Wardah membantah telah menjadi sponsor acara bertema “Bahaya Feminisme dan LGBT” itu.
“Dengan ini kami selaku produsen Wardah menyampaikan bahwa pemakaian logo Wardah di poster tersebut dilakukan tanpa persetujuan dari kami dan kami tidak mensponsori kegiatan tersebut,” kicau akun tersebut.
Diketahui sebelumnya, pada poster yang beredar, acara tersebut akan digelar pada Sabtu (25/01/2020) di Masjid Jami Al- Mukhlishin, Malaka Sari, Jakarta Timur, pukul 09.00 WIB. Pada acara yang disebut-sebut disponsori Wardah itu, akan menjadi pembicara yaitu Dr Henri Shalahuddin yang disebut sebagai pengurus MUMI dan Direktur Eksekutif INSIST.
Warganet menanggapi bantahan Wardah tersebut dengan beragama sikap. Ada yang mendukung Wardah, ada pula yang mempertanyakannya.
“Jadi @wardahbeauty pro atau kontra terhadap LGBT & feninism?” tulis akun Strangle Ole @corpusfrances pada Kamis (23/01/2020).
“Buat yg kayak Wardah ini, if someone is L/G/B/T/Q what would that cost you that you think it’s necessary to scold them? Apa sih yg bikin lu rugi dg org lain jadi LGBTQ? Just because it’s a sin to you doesn’t mean it must be a sin to everyone else too,” tulis warganet lainnya.*