Hidayatullah.com- Anggota Komisi IV DPR RI Suhardi Duka meminta pemerintah menerapkan skala prioritas dalam pengalokasian bantuan bagi pengungsi korban gempa di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Sebagai anggota dewan asal dapil Sulbar, ia mengaku sering dihubungi oleh masyarakat setempat.
“Sebagai wakil rakyat di DPR saya banyak dihubungi masyarakat, masyarakat pengungsi korban gempa sudah dalam keadaan lapar,” kata Suhardi, Ahad (17/01/2021).
Suhardi menyampaikan, selain kekurangan makanan masyarakat juga kesulitan air minum dan air bersih selain itu butuh obat dan tenaga medis.
“Kami bersama masyarakat di tenda pengungsian. Mereka juga butuh susu bayi, bila sudah ada bantuan mohon segera dibagi, kepada mereka pengungsi karena sudah sangat butuh,” pinta Suhardi.
Oleh karenanya, sebagai mantan Bupati Mamuju, Suhardi berharap, pemerintah mulai dari tingkat pusat sampai di daerah memprioritaskan penyaluran bantuannya kepada pengungsi gempa yang paling membutuhkan terlebih dahulu.
Dilaporkan, pengungsi yang khawatir akan terjadi gempa susulan dan bencana tsunami menempati sejumlah titik pengungsian di Kabupaten Majene, diantaranya Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, Desa Limbua di Kecamatan Ulumanda dan Kecamatan Malunda serta Kecamatan Sendana.
Selain itu, warga juga terlihat menempati sejumlah titik pengungsian yang terdapat di Kabupaten Mamuju, seperti di Kecamatan Mamuju, Kecamatan Simboro, Kecamatan Tapalang, dan Tapalang Barat.
Sementara itu, korban gempa Mamuju, Majene terus bertambah, pantauan hidayatullah.com saat ini terdapat 81 orang yang meninggal dunia, yakni 70 orang di Kabupaten Mamuju dan 11 orang di Kabupaten Majene.
Adapun, Korban luka berat dan menjalani rawat inap sebanyak 189 orang, sementara luka ringan dan rawat jalan 637 orang.*