Hidayatullah.com–Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) turut menyoroti penyimpangan yang dilakukan sekelompok penganut Hakekok Balakasuta. Mereka didapati melakukan ritual bugil mandi bareng di rawa yang akhirnya viral di berbagai platfrom media sosial.
Ketua PBNU, KH. Robikin Emhas menyebut tidak ada ajaran agama apa pun di Indonesia yang punya ritual mandi bareng.
“Sependek pengetahuan saya, tidak satu pun agama di Indonesia yang memiliki ritual membersihkan diri dari dosa dengan mandi bersama laki-laki dan perempuan di tempat yang sama dalam waktu yang bersamaan,” ujar Kiai Robikin kepada detik.com yang dikutip Hidayatullah.com, Sabtu (13/03/2021).
Adanya kejadian itu, Kiai Robikin berharap pemuka agama dapat memperkuat pemahaman masyarakat agar tidak melakukan hal-hal menyimpang dari nilai-nilai agama. Terlebih untuk suatu ritual pembersihan dosa.
Kepada kepolisian dan pemerintah Ketua Bidang Hukum PBNU ini meminta 16 pegikut Hakekok Balakasuta untuk dibina.
“Agama menuntun setiap pemeluknya agar berbudi luhur. Karenanya agama memberi arah jalan dan tata cara untuk mencapainya dengan cara terhormat. Karena selain bersifat ketuhanan, ujung dari tuntunan agama dimaksud adalah terwujudkan peradaban luhur umat manusia,” jelasnya. “Saya berharap mereka dibina dengan baik,” lanjutnya.
Kejadian itu kemudian mengejutkan warga Desa Karang Bolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, yang diketahui menjadi tempat berlangsungnya ritual tersebut.
Diberitakan polisi telah menahan 16 orang yang diduga telah melakukan ritual dari aliran sesat yang menyebut dirinya sebagai ‘Hakekok Balaksuta’.*
Baca juga: Kemenag Terjunkan Penyuluh Agama Islam untuk Penganut Paham Hakekok Balakasuta