Hidayatullah.com — Majelis Ulama Indonesia (MUI) berkomitmen membantu pemerintah dalam hal menyiapkan tenaga, untuk pemulasaran jenazah Covid-19. Ketua Gernas MUI Lukmanul Hakim menyampaikan hal ini dikarenakan kurangnya tenaga pemulasaraan baik pemandian, pengkafani sampai penguburan jenazah yang menyebabkan lamanya proses tersebut.
Dikatakan Lukmanul Gernas akan turun bersama-sama dengan pemerintah, kementerian dan lembaga dan juga pihak-pihak lain khususnya dibidang keagamaan dan sosial yang dipimpin oleh Cholil Nafis.
Lukman mengatakan Gernas MUI telah melakukan pelatihan-pelatihan untuk pemulasaran jenazah. “Kami prihatin sekali, ketika sudah menjadi jenazah pun mereka sulit keluar dari RS hanya menunggu untuk dimandikan dan ini adalah musibah yang sama sekali tidak pernah diperhitungkan. Tenaga yang selama ini mungkin kurang perhatian masyarakat dan pemerintah. Tukang memandikan jenazah dan menggali kubur menjadi sangat strategis pada masa pandemi,” ujarnya Lukman, dalam peresmian Gernas Covid-19 MUI, Selasa (03/07/2021) secara virtual.
Lebih lanjut, Lukamanul menyebut pemulasaraan jenazah di DKI Jakarta membutuhkan waktu sekitar 20 jam. “Yang menarik lagi laporan yang kami terima khususnya di daerah DKI keluar masuk RS membutuhkan waktu yang lama. Tercatat kemarin untuk keluar RS pemulasaraan jenazah membutuhkan waktu sekitar 20 jam,”terangnya.
Selain membantu mengurus jenazah, Gernas MUI juga turut melaksanakan program pemenuhan ekonomi yang terdiri dari program jaring pengaman sosial dan program pemulihan ekonomi dalam membantu usaha.
“Mudahan-mudahan gerakan ini bisa dijalankan di seluruh provinsi di Indonesia. Kita akan mulai bertahap dari mulai DKI, Jawa barat ke wilayah lainnya dan melibatkan seluruh pengurus MUI sampai tingkat provinsi,” harapnya.*