Hidayatullah.com – Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah bersama Komnas HAM akan melakukan otopsi terhadap jasad Siyono guna mencari kepastian dan kebenaran terkait penyebab kematian Siyono saat ditangkap oleh Densus 88 beberapa waktu lalu.
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menyampaikan, permintaan otopsi itu sendiri atas permohonan dari keluarga korban, khususnya Suratmi, istri almarhum Siyono kepada Komnas HAM dan Muhammadiyah.
Nantinya, sambung Dahnil, otopsi akan dilakukan oleh beberapa dokter ahli forensik dari Universitas dan Rumah Sakit Muhammadiyah.
“Otopsi akan segera dilakukan dalam waktu dekat ini. Kita tidak bisa sampaikan waktu jelasnya kapan, karena berkaitan dengan faktor keamanan dan sebagainya,” ujarnya dalam jumpa pers ‘Mencari Keadilan untuk Suratmi’ di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (01/04/2016).
Dahnil mengungkapkan, rencananya jasad Siyono akan diotopsi di daerah Sukoharjo, mengingat permintaan dari aparat Desa Pogung yang menolak dilakukannya otopsi terhadap jasad Siyono. Atau jika tetap dilakukan, pihaknya meminta untuk proses tersebut dilakukan diluar desa, serta tidak membolehkan jenazah kembali dimakamkan di tempat semula.
“Kami akan jalankan dengan cara yang baik, kami juga akan menghormati sikap aparat desa tersebut,” jelasnya.
Muhammadiyah, kata Dahnil, juga akan menampung sepenuhnya kehidupan Suratmi dan keluarga yang diusir oleh aparat desa.
Ia menegaskan, sikap Muhammadiyah adalah mencari keadilan bagi Suratmi yang menginginkan adanya fakta sebenarnya terkait kematian suaminya.
“Kami tidak ingin masuk kepada apakah mereka teroris atau bukan, tapi kepada keadilan yang diinginkan oleh ibu Suratmi. Itu yang sedang kita perjuangkan,” pungkasnya.
Dalam jupa pers itu, hadir memberi dukungan kepada Komnas HAM dan PP Muhammadiyah diantaranya KontraS, LBH Jakarta, Pushami, ICW, Paham dan lain sebagainya.*