Hidayatullah.com– Ada yang keliru dengan pemahaman umat Islam tentang ideologi Syiah. Terutama menyangkut beberapa kelompok dalam aliran menyimpang tersebut.
Hal itu dijelaskan Syaikh Ali Abdullah al-Ammari, dai internasional dan pakar aliran Syiah dalam kegiatan daurah dai bertajuk “Naqd Aqaid as-Syiah al-Imamiyah (Membantah Aqidah-aqidah Syiah Imamiyah)” di Hotel Balairung, Matraman, Jakarta, Kamis (05/05/2016).
Disebutkan Ali al-Ammari, umat Islam keliru jika mengatakan bahwa kelompok Syiah Zaidiyah itu dekat dengan ahlu sunnah (qariban min Sunni).
“Yang benar itu Zaidiyah adalah aliran paling ringan dalam Syiah (akhaffu firqatan fis Syi’ah),” papar Ali al-Ammari di hadapan 200-an peserta daurah.
Sebab, jelasnya, Syiah itu bukan Islam dan Sunni tidak ada hubungan dengan Syiah. Lebih jauh, ia juga menerangkan kaidah utama dalam memahami Syiah Rafidhah. [Baca: Farid Okbah: Hadapi Syiah, Muslimin Dunia Harus Bersatu]
“Singkatnya, siapa saja yang menolak kepemimpinan Sahabat Abu Bakar dan Umar bin Khaththab serta melaknat keduanya, maka ia adalah Rafidhah, apapun namanya,” ucap peneliti yang dikenal sebagai penulis buku-buku tentang penyimpangan Syiah ini.
Disebutkan, dari Syiah Zaidiyah kini lahir kelompok Syiah Jarudiyah yang menjadi keyakinan Syiah Houtsi di Yaman.
“Semua itu adalah Syiah Rafidhah,” tegas Ali al-Ammari kembali.
Menurutnya, Syiah saat ini terdiri dari lima kelompok besar; Ismailiyah, Zaidiyah, Nushairiyah, Duruz, dan Imamiyah Itsna Asyar. [Baca: Ini Alasannya Kenapa Setiap Muslim Harus Paham soal Syiah]
Uniknya, masih menurut Ali, sesama Syiah juga saling mengafirkan dan mencela di antara mereka.
Syiah Imamiyah, misalnya. Mereka disebut mengafirkan semua kelompok Syiah lainnya, selama ia mengingkari satu imam di antara dua belas imam Syiah.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Selama menerangkan materi, Ali al-Ammari banyak menggunakan rujukan dari kitab induk Syiah. Seperti kitab al-Kafi karya Kulaini, Man La Yahdhuru al-Faqih, al-Istibshar, dan Tahdzib al-Ahkam.
Kedua kitab terakhir dikarang oleh at-Tusi, ulama terkenal di kalangan Syiah.
“Membantah aqidah Syiah harus dengan rujukan induk mereka pula. Sebab mereka menolak jika menggunakan rujukan kitab Sunni,” tegas Ali al-Ammari menutup. [Baca: Tips Menghadapi Pendukung Syiah ala Ali al-Ammari]*