Hidayatullah.com– Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seakan menjawab pertanyaan apakah ia akan menepati janjinya dalam menolak proyek reklamasi Teluk Jakarta.
Dalam pidato politik perdananya usai dilantik sebagai pemimpin baru Jakarta, kemarin, Gubernur Anies menegaskan, pengelolaan lingkungan Jakarta termasuk kawasan teluk dan pulau tidak boleh atas dasar kepentingan kelompok tertentu.
Penegasan itu, kata Anies, sebagai bentuk keadilan sosial, aplikasi dari sila kelima Pancasila.
“Ini yang paling mendasar. Ini paling penting. Yang kita perjuangkan sama-sama sepanjang kampanye kemarin, adalah pelaksanaan sila kelima yang bunyinya, ‘Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.’ Itu yang akan kita jadikan pondasi persatuan di Jakarta,” ujar Anies di depan para pendukungnya yang dalam pantauan media tampak memenuhi halaman Balai Kota DKI Jakarta, semalam, Senin (16/10/2017).
Baca: Pidato Gubernur Anies: Pribumi Harus Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri
Ia pun mengingatkan masyarakat akan pesan pendiri bangsa ini, Ir Soekarno, bahwa Republik Indonesia tidak didirikan untuk sekelompok orang.
“Bung Karno mengatakan demikian, ‘Kita hendak membangun satu negara untuk semua. Bukan untuk satu orang, bukan untuk satu golongan, bukan untuk golongan bangsawan maupun golongan orang kaya, tapi untuk semua.‘
Karena itu saudara-saudara sekalian, pengambilan kebijakan di kota ini haruslah didasarkan pada kepentingan publik. Pengelolaan tanah, pengelolaan air, pengelolaan teluk, dan pengelolaan pulau, tidak boleh diletakkan atas dasar kepentingan individu,” tegasnya dengan intonasi penuh penekanan, disambut pekikan takbir “Allahu Akbar!” dari arah para pendukungnya.
Anies pun diam sejenak sekitar tujuh detik, memperhatikan kerumunan hadirin, lalu melanjutkan pidatonya.
Baca: Gubernur-Wagub Jakarta Dilantik, Anies Janjikan Keadilan bagi Semua
“Pengelolaan itu semua tidak boleh untuk kepentingan satu golongan, tidak boleh untuk kepentingan satu perhimpunan, tidak boleh untuk kepentingan satu korporasi, tetapi itu untuk kepentingan warga Jakarta semua. Semua untuk semua. Jakarta untuk semua. Inilah semangat pembangunan yang kita letakkan sama-sama untuk Jakarta,” tegasnya disambut sahutan “Betulll…!” berkali-kali oleh hadirin.
“Bapak-ibu sekalian yang saya hormati,” lanjut Anies dalam pidato tertulisnya yang sesekali disampaikan tampaknya di luar teks.
“Gubernur dan Wakil Gubernur tentu menjadi pemimpin bagi semua dan harus menghadirkan keadilan bagi semua. Namun jelas, kami tegaskan, bahwa tekad kita adalah mengutamakan pembelaan yang nyata kepada mereka yang selama ini tak mampu membela dirinya sendiri. Mengangkat mereka yang selama ini terhambat dalam perjuangan mengangkat diri sendiri,” ungkapnya yang berdiri ditemani istrinya, Fery Farhati Ganis.
Baca: Marzuki Alie Ingatkan Anies-Sandi: Tepati Janji Tolak Reklamasi
Diketahui, proyek reklamasi Teluk Jakarta yang menuai polemik dan berbagai penolakan, dimana telah berdiri sejumlah pulau-pulau palsu di sisi utara Jakarta, dinilai banyak pihak sarat dengan kepentingan-kepentingan suatu kelompok tertentu.*