Hidayatullah.com-Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP), Prof Din Syamsuddin, beserta staf melakukan pertemuan dengan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) di Sunter, Jakarta Utara, Rabu (15/11/2017).
Pantauan hidayatullah.com, pertemuan tersebut membahas terkait kerukunan antar umat beragama, hubungan antara etnis Tionghoa dan non-Tionghoa. Dilakukan pula musyawarah dengan pemuka agama Konghucu.
“Silaturahim antar agama sangat penting, bertolak dari ideologi yang kita anut, kita perlu adanya dialog keyakinan, kita harus percaya akan kekuatan dialog. Jangan pernah bosan dalam berdialog,” ungkap Din Syamsuddin di hadapan para pemuka Matakin.
Baca: Indeks Kerukunan Umat Beragama di Indonesia Baik, Menag Bersyukur
Din menambahkan, hal yang penting dipikirkan dalam keberagaman bersama, adalah ajaran agama yang mendorong pada kerukunan, mengamalkan Pancasila sebagai ideologi, dan mengamalkan secara nyata Bhinneka Tunggal Ika.
Din pun mengajak kepada pemimpin agama, termasuk dari kalangan Konghucu di Tanah Air, untuk bersama-sama meningkatkan keberagaman dan kerukunan bangsa Indonesia, serta menuntaskan masalah dan keganjalan di hati masing-masing.
Baca: Kembangkan Kerukunan Serumpun, Utusan Khusus Presiden RI Temui Wakil PM Malaysia
Sementara Ketua Umum Matakin, Uung Sendana, menuturkan, jika persoalan dalam keberagaman terkait etnis dan politik ini masih ada, maka perlu adanya keterbukaan.
“Sehingga kita bisa saling memahami dan mengamalkan dengan nilai-nilai Pancasila. Berdialoglah agar kita semua mendapat rahmat Tuhan,” ujarnya.* Zulkarnain