Hidayatullah.com — Juru Bicara (Jubir) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan adanya potensi gelombang ketiga pandemi virus Covid-19. Menurutnya potensi itu bisa terjadi jika mobilitas ataupun aktivitas masyarakat tidak diimbangi dengan protokol kesehatan (prokes). Artinya harus tetap disiplin, tidak boleh longgar.
Di sisi lain Nadia juga mengingatkan adanya varian baru yang mengancam termasuk varian Delta yang merupakan varian terbanyak di Indonesia ini yang harus di waspadai.
“Ya, jadi sangat memungkinkan pola yang terjadi bahkan di Amerika dan di Eropa saat ini mereka juga sedang menghadapi gelombang ketiga (Covid-19),” kata Nadia dalam keterangan persnya, Selasa (21/09/2021).
Nadia kemudian mencontohkan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura yang masih terjadi kenaikan Covid-19, mereka belum menyelesaikan gelombang kedua.
“Kemudian Malaysia, Singapura juga sebenarnya belum menyelesaikan gelombang keduanya. Jadi, sebenarnya kita lebih dulu untuk menyelesaikan gelombang kedua, untuk kemudian menurunkan laju penularan kedua. Nah, artinya (gelombang ketiga) sangat memungkinkan ya,” ungkap Nadia.
“Apalagi tadi ya, di negara-negara kita-kita ini masih sangat tinggi kasusnya. Nah itu sangat berpotensi untuk kemudian bisa berkontribusi pada peningkatan kasus di Indonesia. Karena kita tahu ya, sudah dekat sekali seperti Malaysia dan Singapura itu,” sambungnya.
Oleh karenanya Nadia mengingatkan, agar prokes dilaksanakan dengan disiplin sejalan dengan aktivitas masyarakat yang mulai dibuka.
“Tapi kembali lagi kita harus ingat bahwa selain protokol kesehatan tetap kita laksanakan, ditambah tadi penggunaan aplikasi teknologi Pedulilindungi, kemudian upaya untuk mendorong testing yang lebih masif juga harus dijalankan walaupun kita tahu kasusnya sudah sangat menurun,” jelasnya.
Hingga saat ini, Nadia juga menyatakan pemerintah terus menggenjot program vaksinasi Covid-19. “Kita harus segera mempercepat vaksinasi ini, jadi akselerasi vaksin ini betul-betul kita fokuskan kembali,” tuturnya.