Hidayatullah.com–Surat kabar Haaretz memberitakan kekhawatirannya soal kemungkinan Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) akan memenangkan kembali pemilu Palestina.
Haaretz edisi Senin (19/10) menulis, dengan mencermati meningkatnya popularitas Hamas di Tepi Barat Sungai Jordan, kalangan politik Zionis Israel dan Barat mulai khawatir akan kemenangan gerakan ini dalam pemilu tahun depan.
Sambil mengutip sumber-sumber Palestina, Haaretz menulis, peran Mahmoud Abbas, Pemimpin Otorita Ramallah terkait laporan terbaru Richard Goldstone tidak hanya membuat geram Amerika dan Zionis Israel, tapi juga telah membangkitkan kemarahan para pendukungnya di Tepi Barat.
Masalah ini sangat berpengaruh terhadap kekalahan Abbas dalam pemilu mendatang.
Permintaan Mahmoud Abbas menunda pembahasan laporan Goldstone di Dewan HAM PBB, membangkitkan kemarahan rakyat Palestina. Bahkan efeknya membuat penurunan kepercayaan pada pemimpin yang dekat Israel dan Amerika itu.
Sebagaimana diketahui, dalam serangan brutal militer Zionis Israel ke Jalur Gaza Desember tahun lalu, banyak rumah, pabrik dan kantor Palestina yang rusak dan lebih dari 1.500 warga Palestina gugur syahid.
Hamas memenangkan Pemilu dan memenangkan suara terbanyak, dan berkuasa di Gaza pada 2006, namun kenyataannya, Amerika dan Israel bersekongkol meresmikan pemerintahan “boneka” baru dengan mengangkat Mahmoud Abbas.
Sementara itu, seorang analis politik Zionis Israel mengatakan, “Kekuatan Hamas di Tepi Barat Sungai Jordan memberikannya poin lebih dalam melakukan perundingan politik dengan Otorita Ramallah.”
“Bila proses perdamaian tidak mengalami kemajuan hingga tahun depan, Hamas bakal mengontrol Tepi Barat Sungai Jordan,” ujarnya. [irb/hidayatullah.com]