Hidayatullah.com–Warga Jalur Gaza menunggu untuk melihat rekonsiliasi Palestina menjadi benar-benar sebuah tindakan, bukan sekedar perkataan saja. Penerapan hasil perjanjian yang ditandatangani di Kairo tersebut merupakan ujian utama untuk menilai keberhasilan rekonsiliasi Palestina.
Sebagian warga menilai bahwa awal proyek rekonstruksi merupakan hal yang terpenting untuk menilai efektivitas perjanjian tersebut. Sementara warga lainnya juga ada yang menilai bahwa penyediaan lapangan kerja, dibukanya blokade Israel terhadap Gaza, dan peningkatan perekonomian Palestina, merupakan langkah prioritas yang harus dilaksanakan segera.
Muhammad Sayid, salah seorang warga Gaza yang pengangguran mengungkapkan harapannya agar perjanjian rekonsiliasi yang ditandatangani Hamas dan Fatah itu dapat memperbaiki kondisi hidupnya yang buruk. Ia berharap perjanjian itu dapat memberikan peluang kerja untuknya dan untuk puluhan ribu pengangguran lainnya.
“Kami tak sabar menunggu penandatanganan perjanjian rekonsiliasi, sehingga kami bisa bekerja untuk mengakhiri ketergantungan kami terhadap bantuan luar negeri selama bertahun-tahun,” tutur Sayid yang memiliki sembilan tanggungan anggota keluarga.
Ia juga menuntut kepada pemerintah yang tengah berkuasa sekarang agar memberikan perhatian lebih besar lagi kepada warga, dan meringankan penderitaan mereka.
Ibrahim Semmouni, wagra Gaza lainnya juga berharap rekonstruksi kembali rumahnya yang telah dihancurkan oleh Israel. Baginya, penandatanganan perjanjian rekonsiliasi tersebut adalah awal dimulainya rekonstruksi.