Hidayatullah.com–Dosen ilmu politik di Universitas Qatar, Dr. Muhammad Musfir, memuji tercapainya pertukaran tawanan antara Hamas dan Israel. Musfir menganggap peristiwa ini sebuah capaian Palestina yang penting, dan Hamas sangat trampil dalam perlawanan dan perundingan.
Dalam pernyataannya kepada Kantor Berita Quds Press, Musfir menyebutkan bahwa pertukaran tawanan dan bebasnya lebih dari seribu tawanan penjara yang divonis berat dengan syarat yang ditetapkan perlawanan sangat berdampak secara politik.
Menurutnya, pembebasan jumlah besar tawanan Palestina ini tidak diragukan merupakan kesuksesan besar Hamas, yang telah membuktikan keterampilannya dalam perundingan dan perlawanan, serta berhasil menyembunyikan tawanan Israel selama lima tahun, dan Israel tidak mampu membebaskannya meski dengan melakukan serangan terhadap Gaza. apa yang terjadi hari ini adalah kemenangan besar di pihak Palestina, kita berharap agar rakyat Palestina terus berjuang untuk membebaskan tawanan yang tersisa di sejumlah penjara Israel.
“Tidak diragukan bahwa penerimaan Israel berunding dengan Hamas dan penerimaan segenap pihak di kawasan dan internasional atas kekuatan Hamas, sikap ini bisa jadi merupakan wacana perubahan baru dalam berinteraksi dengan Hamas, yang akan ada kelanjutannya,” ujarnya dikutip Info Palestina.
Menurut Musfir, hasil ini tidak akan mengubah banyak sikap Mahmud Abbas terhadap Hamas. Menurutnya Abbas dan otoritasnya mengakui secara rahasia kekuatan Hamas, namun mereka menolak mengakuinya secara terang-terangan, ini merupakan sikap angkuh otoritas.
Di saat yang sama, juru bicara Zionis-Israel “Ofir Gandalman” menampik klaim Mahmud Abbas tentang adanya kesepakatan antara dirinya dan pemerintah Israel untuk melepaskan sejumlah tahanan sama dengan yang dibebaskan dalam kesepakatan pertukaran antara Israel dan Hamas.
Dikutip TV Aljazeera, dari pangkalan militer Tel Aviv, Gandalman mengatakan, “Saya terkejut dengan pernyataan Abbas. Ini adalah pertama kalinya saya mendengar tentang hal itu. Tidak benar apa yang dikatakan Abbas, berdasarkan informasi yang saya miliki sampai saat ini.”
Sebelumnya Mahmud Abbas mengklaim tentang adanya kesepakatan antara Otoritas Palestina dengan pemerintah Zionis untuk melepaskan sejumlah tawanan Palestina lainnya, sama dengan yang telah dicapai dalam kesepakatan pertukaran antara gerakan “Hamas” dan entitas Israel.
Sementara itu Perdana Menteri Palestina pemenang Pemilu, Ismail Haniyah menegaskan, pertukaran tawanan hari Selasa (18/10/2011) merupakan titik perubahan setrategi konflik bersama musuh Zionis.
Dalam pidatonya di acara penyambutan bebasnya tahanan, ia menegaskan, kesepakatan pertukaran tawanan ini telah memberikan pelajaran tentang kemungkinan hancurnya Zionis. Dengan perlawanan kita bebaskan Palestina dan bebaskan kemanusiaan.*