Hidayatullah.com—Sejumlah delegasi perwakilan negara-negara Arab dalam waktu dekat akan mengunjungi kota Al Quds (Yerusalem) atas undangan Presiden Palestina Mahmud Abbas, kata kantor kepresidenan di Ramallah.
Saat Abbas menghadiri Konferensi Internasional untuk Yerusalem di Qatar akhir Februari lalu, dia mengundang beberapa delegasi Arab dan Islam untuk mengunjungi wilayah timur Al Quds yang dijajah Israel.
Jurubicara kepresidenan Nabil Abu Rdineh mengatakan dalam pernyataan yang dipublikasikan kantor berita pemerintah, Wafa, bahwa delegasi Arab yang akan datang ke Al Quds berasal dari Tunisia, Bahrain, Yordania dan beberapa negara lain.
“Delegasi itu akan mengunjungi kota suci dan wilayah-wilayah Palestina guna mendukung dan memberikan bantuan kepada rakyat Palestina, terutama penduduk kota Yerusalem. Kunjungan itu menunjukkan bahwa bagian dari kota yang dijajah (Israel) itu adalah (wilayah) Arab,” kata Abu Rdineh, dikutip Xinhua (08/03/2012).
Pejabat senior Palestina itu tidak menyebutkan tanggal pasti kedatangan delegasi Arab di Al Quds. Namun, seorang sumber terpercaya, lapor Xinhua, mengatakan kepada kantor berita China itu bahwa kunjungan akan segera dilakukan begitu semua koordinasi persiapan telah rampung.
Di konferensi Doha, Qatar, Presiden Abbas berkata, “Mengunjungi tahanan bukan berarti mengakui si penahan (Israel),” merujuk pada keengganan sejumlah negara Arab untuk mengunjungi wilayah Al Quds yang diduduki Zionis dengan alasan karena masih berada di bawah kekuasaan Israel.
Negara-negara Arab, kecuali Yordania dan Mesir, menolak untuk mengakui dan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Dunia internasional juga tidak mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Rakyat Palestina menginginkan agar wilayah Al Quds sebelah timur –yang menjadi bagian mereka berdasarkan perjanjian internsional dan kini diduduki Israel– sebagai ibukota negara Palestina di masa depan. Sementara Zionis Israel mengklaim secara sepihak bahwa seluruh bagian kota Al Quds adalah milik dan bagian dai Israel dan menjadi ibukota negaranya.*