Hidayatullah.com—Serangan delapan hari yang dilakukan tentara Zionis-Israel telah ikut merusak 64 masjid milik umat Islam dan 3 masjid hancur.
Data ini ini disampaikan Menteri Urusan Agama di Gaza, Ismail Ridwan. Selain menghancurkan rumah Allah, Zionis juga ikut menyerang 5 buah pemakaman yang menyebabkan sejumlah jenazah berceceran, demikian pernyataan Ridwan dalam konferensi persnya, Rabu (28/11/2012) dikutip Pusat Informasi Palestina (PIC).
Ridwan juga menjelaskan, pasukan Zionis-Israel juga ikut menghancurkan 11 bangunan wakaf termasuk kantor urusan wanita dan sekolah Islam di Khanyunis, 3 pegawai kementerian meninggal akibat serangan ini.
Kerugian akibat serangan Zionis ini mencapai sekitar 4 juta USD.
“Serangan terhadap masjid merupakan kejahatan perang yang bertentangan dengan semua norma kemanusiaan dan internasional. Tindakan ini mengungkap wajah Israel sebenarnya, menyulut perang agama terhadap Islam dan kaum Muslimin,” ujar Ridwan.
Perbaikan
Sementara itu Sekretaris PM Palestina, Abdul Salam Siyam menegaskan, prioritas pemerintah saat ini adalah merekonstruksi bangunan perumahan dan infrastruktur yang hancur dan memberi bantuan bagi warga yang menjadi korban akibat agresi Israel.
Pemerintah mengaku bertanggung jawab penuh terhadap korban dan tidak akan membiarkan mereka sendiri, dan ‘akan bekerja sepenuh kemampuan untuk memperbaiki kehidupan warga, terutama di sektor kesehatan, pendidikan dan layanan pemerintah, sambung Siyam.
Pemerintah bersama seluruh jajarannya tidak meninggalkan lapangan selama agresi berlangsung, siang dan malam, berada di samping rakyat dan bekerja memberikan layanan keamanan dan kebutuhan pokok bagi warga selama agresi berlangsung.
Pemerintah merasa bangga bahwa kantor pusat PM menjadi target sasaran serangan pesawat Israel, sebagai pesan nyata atas peran yang dilakukannya di Gaza mendukung perlawanan dan mengokohkan perjuangan bangsa.
Bantuan diberikan kepada keluarga korban terus diupayakan pemerintah, dengan konsentrasi pada rekonstruksi rumah-rumah yang hancur dan infrastruktur serta bantuan langsung bagi korban akibat agresi Israel.
Ridwan menuntut OKI dan Lembaga HAM lainnya agar membentuk komite investigasi internasional dan memburu penjahat perang Israel.*