Hidayatullah.com–Syeikh Raid Salah, Pemimpin Gerakan Islam di Palestina yang terjajah mengatakan bahwa Pemerintah Palestina harus segera memilih diantara dua pilihan; menseriusi pembebasan Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha atau terus-terusan melakukan negoisasi sia-sia dengan penjajah ‘‘israel’’.
“Berpihak kepada urusan (pembebasan) Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha yang merupakan kehendak Rakyat Palestina. Ataukah terus melakukan negoisasi sia-sia dengan janji-janji ‘israel’ dan Amerika sepanjang waktu?” demikian ujarnya dalam acara “Tanpa Batas” yang ditayangkan TV Aljazeera Rabu (19/11/2014) sore sembari mengatakan bahwa negosiasi dengan pihak penjajah adalah tindakan yang tidak akan menghasilkan apapun.
Syeikh Salah menyarankan kepada pemerintah Palestina agar memilih untuk memihak kepada kehendak rakyat Palestina, yaitu membebaskan Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha.
Dalam kesempatan yang sama, Syeikh juga menjelaskan, “‘israel’ telah melancarkan serangan-serangan terhadap Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha sedangkan mereka mengira dengan semua serangan itu akan mejebol keteguhan Kita semua. Kemudian kita menjadi seakan domba yang diam sepanjang waktu. Namun ternyata serangan-serangan itu terpaksa berhadapan dengan ketabahan yang berlapis dari rakyat Palestina, dengan perlawanan mereka terhadap serangan dan penjajahan yang beragam bentuknya.” tambahnya.*
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/