Hidayatullah.com–Sejumlah saksi mata mengatakan polisi Israel menggunakan granat setrum dan peluru baja untuk menyerang rakyat Palestina.
Tentara penjajah Israel masuk ke dalam komplek Masjidil Aqsha di tengah-tengah bentrokan yang terjadi di wilayah tersebut, pada Hari Ahad, hari terakhir libur Idul Adha.
Para saksi mengatakan kepada Al Jazeera bahwa konfrontasi yang terjadi antara tentara Israel dan rakyat Palestina pada hari Ahad bermula setelah para tentara tersebut memasuki wilayah Al Aqsha.
Reporter Imtiaz Tyab untuk Al Jazeera melaporkan dari Yerusalem, mengatakan bahwa tentara Israel menggunakan granat setrum dan peluru baja berlapis karet untuk melawan rakyat Palestina.
“Tidak terlihat karena bentrokan terjadi jauh dari gerbang di mana para polisi memasuki dari sana, juga tidak ada laporan orang yang mengalami luka-luka,” lapornya.
Konfrontasi yang tengah terjadi di Masjidil Aqsha terjadi dalam suasana yang amat menegangkan. Selama beberapa hari yang lalu, kerap terjadi konfrontasi antara polisi Israel dan rakyat Palestina, yang mengunjungi situs tersebut.”
Asi Aharoni, juru bicara kepolisian Yerusalem, memberikan pernyataan kepada Al Jazeera, mengakui adanya bentrokan tersebut.
“Ada pelemparan batu dan petasan yang diarahkan kepada polisi dan polisi perbatasan di Baitul Maqdis oleh sejumlah pemuda bertopeng. Pasukan kepolisian mengamankan perusuh dengan menggunakan Situasi tersebut sudah terkendali.”
Dalam beberapa hari ini, selama Tahun Baru Rosh Hashana kaum Yahudi, terjadi bentrokan yang menyebabkan kerusakan di beberapa bagian masjid.
Upaya yang dilakukan polisi Israel untuk memungkinkan aktivis Yahudi melakukan tur pelataran masjid, mendapat reaksi keras dari rakyat Palestina yang khawatir Israel akan mengubah peraturan jadwal kunjung kompleks Masjidil Aqsha.
Kekerasan yang terjadi pada hari Ahad juga terjadi menjelang hari libur Yahudi, Sukkot, ketika banyak orang Yahudi mengunjungi Yerusalem.*/Karina Chaffinch