Hidayatullah.com — Delapan puluh persen penduduk Jalur Gaza yang terkepung menderita akibat kekurangan listrik yang parah, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengumumkan pada Senin (02/08/2021).
“80 persen penduduk Gaza menjalani sebagian besar hidup mereka dalam kegelapan, dengan hanya 10-12 jam listrik per hari,” kata ICRC dalam sebuah penelitian baru-baru ini, memperingatkan bahwa masalah tersebut telah menjadi “ekstra bermasalah selama puncak musim panas”, Middle East Monitor melansir.
Laporan itu menambahkan bahwa pemadaman yang diakibatkan kekurangan listrik menimbulkan “ancaman bagi kesehatan dan kehidupan sehari-hari bagi warga Gaza, dengan mayoritas penduduk tidak dapat mendinginkan makanan dan pabrik pengolahan air limbah tidak dapat beroperasi”.
“Sementara beberapa orang mampu membeli pasokan listrik tambahan melalui generator, setidaknya 500.000 orang tidak mampu membeli listrik tambahan, sehingga mereka terpaksa menghabiskan sebagian besar hari mereka tanpa listrik,” kata ICRC.
Gaza telah mengalami krisis energi yang parah karena blokade Zionis “Israel” yang membatasi pasokan dan masuknya bahan bakar yang dibutuhkan untuk menyalakan satu-satunya pembangkit listrik di Jalur Gaza. Akibatnya, pabrik hanya menghasilkan 50 persen dari permintaan. Gaza juga menerima 120 megawatt listrik dari “Israel” dan 30 lebih dari Mesir.*
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/