Hidayatullah.com—Lebih dari 150ribu jemaah Palestina berbaris ke Masjid Al-Aqsha untuk melaksanakan shalat Jumat ketiga di bulan suci Ramadhan. Kementerian Wakaf Islam di Baitul Maqdis (Yerusalem) mengatakan jamaah melakukan shalat Jumat di tempat suci umat Islam di tengah penjagaan ketat penjajah ‘Israel’ di gerbang masjid, kutip PIC.
Di pintu masuk pos pemeriksaan militer Qalandia Ramallah, puluhan ribu warga Palestina berkumpul dalam upaya untuk bisa mencapai Masjid Al-Aqsha dan berharap bisa shalat Jumat, di tengah ketegangan yang meningkat dalam beberapa pekan terakhir ketika pasukan zionis menyerang jamaah selama bulan suci.
Pihak berwenang penjajah hanya mengizinkan wanita dari segala usia dari Tepi Barat yang diduduki untuk mengunjungi masjid Ramadhan, sementara untuk pria hanya yang tua atau berusia di atas 50 tahun boleh shalat di situs tersuci ketiga Islam itu.
Dalam khutbah shalat Jumat, Syeikh Yusuf Abu Sneina menekankan bahwa melindungi tempat-tempat suci adalah salah satu kewajiban Islam yang paling penting. Abu Sneina mendesak warga Palestina untuk mengintensifkan kehadiran di Masjid Al-Aqsha sampai akhir pendudukan dan penjajahan ‘Israel’.
Dia mengatakan bahwa Masjid Al-Aqsha dan Masjid Ibrahimi saat ini menjadi sasaran pelanggaran berat zionis. Dia juga menyerukan untuk membela tahanan Palestina di penjara-penjara ‘Israel’.
Terlihat polisi ‘Israel’ di setiap pintu masuk Masjid Al-Aqsha, di lingkungan sekitarnya dan gang-gang Kota Tua di Yerusalem yang diduduki. Ratusan warga Tepi Barat dihentikan di pos pemeriksaan militer dan dicegah aksesnya agar tidak masuk ke kota yang diduduki.
Serangan ‘Israel’
Sementara itu, di hari yang sama, pasukan Pendudukan ‘Israel’ (IOF) menyerbu kamp Palestina yang diduduki di Jenin, utara Tepi Barat, menurut sumber-sumber lokal. IOF menggerebek kamp Jenin dan menculik dua pemuda, yang diidentifikasi sebagai Mahdi Al-Haifawi dan Faris Al-Arqawi.
Selama bulan suci Ramadhan, Jenin menyaksikan sejumlah serangan penjajah ‘Israel’, yang mengakibatkan pembunuhan dan melukai warga Palestina, selain penangkapan puluhan., IOF menggunakan kekuatan berlebihan terhadap jamaah tak berdaya termasuk wanita, anak-anak, dan orang tua guna mencegah memasuki Masjid Al-Aqsha.
27 warga sipil terluka ketika akibat serbuah IOF di halaman Masjid Al-Aqsha. Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina di Yerusalem melaporkan 27 orang luka-luka akibat peluru karet, 11 di antaranya dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.
Selama 10 hari terakhir, ratusan warga Palestina terluka dan ditahan oleh pasukan pendudukan penjajah ‘Israel’ yang berusaha membersihkan masjid dari shalat Palestina untuk memungkinkan pemukim ‘Israel’ menyerbu Masjid dan melakukan Ritual Talmud di tempat-tempat suci Islam di kota Yerusalem yang diduduki.*