Hidayatullah.com–Komisi tahanan dan mantan tahanan Palestina mengatakan bahwa Israel meningkatkan pelanggaran mereka terhadap wanita Palestina selama Intifada al-Quds dan telah menculik sekitar 100 wanita dari seluruh wilayah.
Dalam sebuah laporan singkat pada Sabtu kemarin, komisi tersebut menyatakan bahwa sejak Intidada dimulai akhir Oktober lalu, pasukan keamanan dan militer Israel telah melakukan pelanggaran berat terhadap wanita-wanita Palestina, khususnya gadis remaja, yang memperlihatkan perlakuan tidak pantas setelah menembak mereka.
Dikutip Palestina Information Centre (PIC), 7 Februari 2016, Abdul-Naser Farwaneh, seorang pejabat senior komisi itu, menegaskan bahwa tahanan wanita yang ditangkap selama Intifada dianiaya secara fisik, diperlakukan dengan kejam dan disiksa ketika mereka ditangkap dan setelahnya. Sementara banyak diantara mereka menderita karena kerasnya kondisi di penjara Hasharon, Damon, dan penjara lain.
Masih terdapat sekitar 55 wanita Palestina di penjara-penjara Israel, beberapa dari mereka merupakan remaja dan orang-orang yang terluka.
Tidak hanya wanita Palestina, Israel seringkali menahan warga Palestina yang terluka karena mereka tembaki dan membiarkannya tanpa perawatan medis hingga meninggal. Dan parahnya lagi meskipun telah meninggal, mereka tetap menahan jasad-jasad itu hingga berhari-hari sebelum akhirnya dikembalikan pada keluarga dalam keadaan tidak terawat.*/Nashirul Haq AR