Hidayatullah.com–Tentara Israel menembakkan senjata berat dan melancarkan serangan udara di Gaza yang mereka klaim sebagai respon balasan atas mortar yang ditembakkan ke mereka pada Jumat, militer mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Menurut pernyataan itu, tiga serangan mortar ditembakkan pada tentara Israel yang beroperasi di dekat pagar perbatasan sepanjang wilayah selatan Gaza.
Militer Israel kemudian merespon dengan mengebom target-target di Gaza dengan serangan udara dan artileri, pernyataan itu menambahkan.
Saksi mata mengatakan pada Anadolu Agency bahwa lahan pertanian milik warga Palestina di kota Gaza pemukiman al-Shujaiyya terkena serangan Israel tersebut.
Tidak ada korban jiwa tetapi pertanian tersebut rusak karena insiden tersebut, kata mereka.
Pada Kamis, Kementrian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan bahwa seorang wanita terbunuh dalam serangan udara Israel. Militer Israel telah melancarkan sekitar 15 serangan udara di Gaza dalam kurun waktu 48 jam.
Pada Rabu, pertempuran pecah antara tentara Israel dan pejuang Palestina di perbatasan Israel-Gaza.
“Kami tidak meminta perang baru, tetapi kami tidak akan membiarkan serangan ini atau untuk realitas baru dijatuhkan pada rakyat kami di Gaza. Kami meminta diangkatnya blokade. Sudah cukup sejarah ketidakadilan yang diderita oleh 2 juta rakyat kami,” ujar Wakil Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyah berbicara pada jamaah di masjid Abu Salim Jumat (07/05/2016) dikutip Anadolu.
Sementara hingga hari ini, hari keempat sejak dimulainya serangan atas Gaza, Israel masih melancarkan sejumlah serangan. Saksi mata mengatakan Israel melancarkan dua serangan udara pada sebuah wilayah terbuka di timur Khan Younis.
Ancaman Hamas
Sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan membiarkan agresi Zionis ke Jalur Gaza berlanjut.
Dalam pernyataan militer yang dirilis PIC, Brigade al-Qassam mengatakan agar penjajah Zionis tidak berlasan dengan apapun dan segera meninggalkan Jalur Gaza, agar mereka mengatasi ketakutannya dan ketakutan para pemukim Yahudi di luar pagar pemisah Jalur Gaza.
Brigade al-Qassam menegaskan bahwa infiltrasi militer Zionis yang dimulai sejak Selasa (03/05/2016) pagi merupakan pelanggaran jelas terhadap perjanjian gencatan senjata tahun 2014 dan merupakan agresi baru ke Jalur Gaza.
Al-Qassam menjelaskan bahwa kesatuan teknik Zionis di dua poros yang berbeda, melakukan infiltrasi sejak Selasa pagi di timur kota Rafah sejauh 150-200 meter di dalam wilayah Jalur Gaza. Poros kedua di timur kota Gaza sejauh 200 meter di dalam wilayah Jalur Gaza.
Pada Juli dan Agustus 2014, Israel melancarkan serangan militer selama seminggu penuh ke Gaza bertujuan untuk menarget tempat-tempat peluncuran roket yang berada di wilayah pesisir.
Sekitar 2.160 penduduk Palestina di Gaza, kebanyakan warga sipil, terbunuh — dan 11.000 lainnya terluka — selama 51 hari pertempuran Asful Ma’kul (Dedaunan yang dimakan ulat) tahun 2014 */Nashirul Haq AR