FOTO wanita setengah badan itu biasa saja. Seorang nenek berwajah datar, berselendang hitam, berbaju putih kemerahmudaan. Ia bukan siapa-siapa. Semasa hidupnya, hanya keluarga dan tetangganya mungkin yang mengenal.
Namun, setelah meninggal dunia, ia justru menjadi terkenal. Dialah Hindun binti Raisman, 78 tahun.
Foto dan namanya kerap menghiasi pemberitaan berbagai media massa dan trending topic media sosial. Selama sepekan lebih sejak hari wafatnya, Selasa pertama Maret ini.
Pigura nenek itu dipajang di dinding ruang tamu rumahnya. Bangunan beton bercat biru muda di persimpangan gang-gang sempit. Untuk ke sini, bisa dari Jl HR Rasuna Said, lalu ke Jl Karbela Timur, Jl Karbela, terus masuk ke Gg CC.
Dari Gg CC, masuk lagi ke gang lebih sempit, lalu tampaklah Mushalla Al-Mu’minun. Pada bangunan berdinding jingga ini, tertulis alamat Jl Karet Karya III No 13, RT 08/RW 05, Kelurahan Karet, Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan.
Sore itu, setibanya di dekat mushalla, hidayatullah.com menemui sekelompok ibu sedang mengobrol. Saat ditanya posisi rumah Hindun, sikap mereka agak aneh, seakan enggan menjawab. “Enggak tahu,” dalih seorang wanita, tapi kemudian memberi arahan, “Coba ke kiri sana!”
Wanita lainnya yang sedang menyendiri memberi petunjuk, “Itu rumahnya yang warna biru, sebelum warung!” Ternyata, rumah Hindun hanya selemparan batu dari tempat sekelompok ibu tadi.
Di warung itu, tampak tiga orang sedang duduk berhadapan. Di antaranya seorang perempuan yang sering muncul di media massa belakangan ini. Dia Neneng (46), anak Hindun. Saat media ini menyapa, wajah mereka tampak dingin.
Neneng selama ini menjadi ‘juru bicara’ keluarga Hindun kepada media. Tapi sore itu, Rabu (15/03/2017), ia enggan diwawancarai terkait jenazah ibunya. Bungkam kepada wartawan. Alasannya kelelahan.
“Capek saya, baru pulang kerja, ini baru pulang kerja,” aku wanita berambut pendek, berkaos oblong hitam, dan bercelana panjang ini.
Baca: Keluarga Hindun Bungkam pada Wartawan Usai Didatangi Ahok
Saat diminta untuk wawancara di lain waktu, ia juga tak berkenan. “Enggak, enggak, enggak bisa. Capek saya!” ungkapnya, tanpa senyuman. Diminta nomor telepon seluler (handphone)-nya pun ia ogah.
Senin (13/03/2017) lalu, Gubernur (non-aktif) DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mendatangi rumah Hindun dalam agenda tertutup.
Pembicaraan terdakwa kasus penistaan agama itu dengan keluarga Hindun tidak cukup banyak terungkap. Sempat ada kabar, Ahok menawarkan rumah susun kepada keluarga Hindun yang katanya pro Ahok. Yang jelas, usai kedatangan itu, Ahok meminta kepada wartawan agar tak lagi mengungkit-ungkit persoalan terkait jenazah Hindun.
Hendak dikonfirmasi soal itu, anak-anak almarhumah pada bungkam “seribu bahasa”. Neneng hanya menjawab dengan suara tak jelas saat ditanya soal kedatangan Ahok. Begitu hidayatullah.com hendak memotretnya, Neneng segera bangkit dari kursinya dan “ngacir” masuk rumah.* Bersambung