Hidayatullah.com — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pemerintah terus menggencarkan pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat untuk mencapai target herd immunity di akhir tahun 2021. Hal demikian dia utarakan saat meninjau sentra vaksinasi di wilayah timur Indonesia, tepatnya di Kota Ambon, Senin (04/10/2021).
Herd Immunity atau kekebalan kelompok adalah ketika mayoritas dari populasi kebal terhadap penyakit menular tertentu. Sehingga memberikan perlindungan tidak langsung bagi mereka yang tidak kebal terhadap penyakit menular tersebut. Biasanya herd immunity tercapai ketika 70-90% populasi kebal.
Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Penanganan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) turut mengapresiasi antusiasme warga Kota Ambon yang datang untuk melakukan vaksinasi di Tribun Lapangan Merdeka.
Sentra vaksinasi di Tribun Lapangan Merdeka tersebut diselenggarakan mulai 22 September hingga 14 Oktober 2021 mendatang. Target capaian vaksinasi dalam periode 3 minggu tersebut sebanyak 20 ribu orang sedangkan pelaksanaan pada 4 Oktober 2021 ini ditargetkan bagi 2 ribu orang.
Pelaksanaan vaksinasi dilakukan oleh vaksinator yang terbagi menjadi 7 serta berasal dari Puskesmas pada Dinas Kesehatan Kota Ambon dan tim dari TNI. Sementara itu, jenis vaksin yang digunakan yakni Sinovac, AstraZeneca, dan Moderna.
Sampai dengan 03 Oktober 2021, vaksinasi di Lapangan Merdeka tersebut tercatat telah mencapai 1.097 orang. Sedangkan untuk capaian keseluruhan dosis 1 di Kota Ambon yaitu 197.895 orang (72,22%), Dosis 2 yaitu 107.902 orang (39,4%), dari target 274.194 orang.
Stok vaksin di Provinsi Maluku juga relatif mencukupi, sementara untuk Kota Ambon masih mencukupi untuk 19 hari ke depan. Tercatat hanya ada dua kabupaten yang mempunyai estimasi stok kurang dari 14 hari yakni di Kabupaten Kepulauan Aru dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
“Diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut dapat memudahkan masyarakat untuk vaksinasi dan meningkatkan capaian vaksinasi secara signifikan. Tak lupa, jalankanlah selalu protokol kesehatan 3M yakni mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak,” ujar Airlangga.
Provinsi Maluku mengalami penurunan kasus aktif sebesar 94,67% dalam kurun waktu 9 Agustus s.d. 03 Oktober 2021. Puncak penambahan kasus harian di Provinsi Maluku terjadi pada bulan Juli, tepatnya di 6 Juli 2021 dengan mencatatkan sejumlah 349 kasus.
Saat ini, tren kasus harian Covid-19 di Provinsi Maluku sudah menurun, walaupun masih fluktuatif. Rata-rata kasus harian pada minggu terakhir September 2021 hanya single digit yakni 4 kasus per hari.
Tercatat penambahan kasus harian tertinggi terjadi pada 23 September sebanyak 37 kasus. Hal ini yang mendorong Provinsi Maluku berhasil masuk Level Asesmen 2. Sementara, Kota Ambon pun berada pada Level Asesmen 2.
“Kita ucapkan selamat dan terima kasih kepada Gubernur dan jajarannya atas keberhasilan masuk Level 2. Seperti yang tadi dilaporkan, saya yakin penanganan Covid-19 di Maluku dan Ambon sudah baik. Namun kita tidak boleh berpuas diri, harus tetap waspada,” ungkapnya.*