ADA pula hadits tentang sesuatu yang bisa menyelamatkan dari siksa kubur, yaitu hadits yang diriwayatkan Abu Musa Al-Madini, yang alasannya dijelaskan di dalam kitabnya, At-Targhib wat-Tarhib, dan dia pun menguraikannya. Dia meriwayatkannya dari hadits Al-Faraj bin Fudhalah, dia berkata, “Kami diberitahu Hilal Abu Jabalah, dari Sa’id bin Al-Musayyab, dari Abdurrahman bin Samurah, dia berkata, “Rasulullah Shalallaahu ‘Alahi Wasallam mendatangi kami, yang ketika itu kami berada di Shuffah, tempat yang biasa dihuni orang-orang fakir miskin, di Madinah. Beliau berdiri di hadapan kami seraya bersabda, “Semalam aku bermimpi yang benar-benar menakjubkan. Aku melihat seorang laki-laki dari umatku yang dikepung syetan-syetan. Dia didatangi dzikir kepada Allah, yang membuat syetan-syetan itu terbang menjauhinya.
Aku juga melihat laki-laki lain dari umatku yang dikepung para malaikat adzab. Dia didatangi shalat, yang membuatnya selamat dari tangan-tangan para malaikat itu. Aku juga melihat seorang laki-laki dari umatku yang menjulur-julurkan lidahnya karena kehausan. Setiap kali dia mendekati kubangan air, dia dicegah dan diusir. Lalu dia didatangi puasa bulan Ramadhan, yang membuat bisa mendapatkan air minum hingga kenyang.
Aku juga melihat seorang laki-laki dari umatku dan para nabi yang duduk membentuk suatu lingkaran. Setiap kali orang itu mendekat ke lingkaran para nabi itu, maka dia dicegah dan diusir. Lalu dia didatangi kesuciannya dari junub, yang menghela tangannya dan mendudukkannya di sisiku.
Aku juga melihat seorang laki-laki dari umatku yang dikelilingi kegelapan, dari depan, belakang, samping kiri dan kanannya, atas dan bawahnya, dan dia dalam keadaan bingung dalam kegelapan itu. Lalu dia didatangi haji dan umrahnya, lalu mengeluarkannya dari kegelapan itu dan memasukkannya ke tempat yang terang bercahaya.
Aku juga melihat seorang laki-laki dari umatku yang ketakutan oleh kobaran api dan jilatannya. Lalu dia didatangi shadaqahnya, sehingga shadaqah itu menjadi tabir antara dirinya dan api, dan juga menjadi lindungan bagi kepalanya.
Aku juga melihat seorang laki-laki dari umatku yang berbicara kepada orang-orang Mukmin, tapi mereka tidak mau berbicara kepadanya. Lalu dia didatangi silaturrahimnya, yang berkata, ‘Wahai semua orang Mukmin, dia adalah orang yang suka bersilaturrahim. Maka berbicaralah kepadanya.’ Maka mereka pun berbicara kepadanya dan menyalaminya, sehingga dia pun menyalami mereka.
Aku juga melihat seorang laki-laki dari umatku yang dikepung kalajengking. Lalu didatangi amar ma’ruf nahi munkar-nya, sehingga dia selamat dari sengatan kalajengking itu.
Aku juga melihat seorang laki-laki dari umatku yang berlutut, yang antara dirinya dan Allah ada tabir. Lalu dia didatangi akhlaknya yang baik, sehingga dia dituntun Allah dan dibawa ke sisi-Nya.
Aku juga melihat seorang laki-laki dari umatku yang Shahifahnya akan menuju tangan kirinya. Lalu dia didatangi ketakutannya kepada Allah, sehingga Shahifah itu berada di tangan kanannya.
Aku juga melihat seorang laki-laki dari umatku yang ada di belakang timbangannya. Lalu dia didatangi anak-anaknya yang mati ketika masih kecil, lalu mereka memindahkan timbangan itu.
Aku juga melihat seorang laki-laki dari umatku yang berdiri di bibir neraka Jahannam, lalu dia didatangi pengharapannya kepada Allah, sehingga dia diselamatkan dari tempat itu dan dia menyingkir dari sana.
Aku juga melihat seorang laki-laki dari umatku yang sudah berada di dalam neraka. Lalu dia didatangi tangisnya karena takut kepada Allah, lalu dia diselamatkan dari sana.
Aku juga melihat seorang laki-laki dari umatku yang berdiri di atas Ash-Shirathul-Mustaqim yang gemetaran di atasnya sebagaimana pelepah daun yang bergoyang-goyang karena diterpa angin kencang. Lalu dia didatangi persangkaan baiknya terhadap Allah, sehingga dia menjadi tenang dan dapat menyeberanginya.
Aku juga melihat seorang laki-laki dari umatku yang merayap di atas Ash-Shirath, terkadang dia merangkak dan terkadang bergantungan. Lalu dia didatangi shalatnya, sehingga dia bisa berdiri tegak di atas Ash-Shirath dan dapat melaluinya.
Aku juga melihat seorang laki-laki dari umatku yang berhenti di ambang pintu surga, dan pintu itu ditutup di hadapannya. Lalu dia didatangi syahadatnya, hingga pintu itu pun dibukakan baginya, lalu dia dimasukkan ke dalam surga.”
Menurut Al-Hafizh Abu Musa, hadits ini hasan, diriwayatkan dari Sa’id bin Al-Musayyab dan Umar bin Dzarr serta Ali bin Zaid bin Jud’an.*/Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, dari bukunya Roh.