Hidayatullah.com– Jangan ada alasan sibuk hingga tidak memperbanyak membaca al-Qur’an selama bulan Ramadhan. Sebab Allah sudah membagi waktu dengan adil, antara siang dan malam dengan kesibukan dan aktivitas yang berbeda.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dewan Pembina Yayasan Al-Bayan, Abdul Majid, dalam taushiyah bakda shalat Shubuh di Masjid Umar Al-Faruq, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 6 Ramadhan 1437 (11/06/2016).
Disebutkan Abdul Majid, bagi seorang Muslim yang punya kesibukan di siang hari, setidaknya harus memanfaatkan waktu di malam hari untuk membaca al-Qur’an. Demikian sebaliknya.
“Saya cap dia sangat malas kalau ada pemuda Islam yang hanya sekali khatam (al-Qur’an) di bulan Ramadhan,” ucap Abdul Majid tegas.
“Tapi kalau dia bisa khatam al-Qur’an empat kali, saya kasi hadiah,” sambung Abdul Majid, kali ini dengan senyum.
“Insya Allah kita nikahkan dia dengan akhwat yang juga shalehah,” imbuh sang ustadz berbalas tertawa oleh santri SMP dan SMA Al-Bayan.
Bisa dibayangkan, lanjutnya, jika Ramadhan saja tak mampu dimanfaatkan sebagai bulan al-Qur’an, bagaimana dengan sebelas bulan lainnya.
Terakhir, menurut Abdul Majid, ada dua ukuran kesuksesan ibadah Ramadhan. Yaitu al-Qur’an dan shalat tahajud.
“Dua ibadah ini dengan sendirinya mengantar pemuda Muslim untuk menautkan hatinya dengan masjid,” papar Ketua Majelis Murabbi Hidayatullah Sulsel ini.
Sedangkan membangun peradaban Islam, diyakini Abdul Majid, harus diawali dengan mengotimalkan masjid sebagai pembinaan dan pemberdayaan umat.*