Hidayatullah.com– Ketua Umum Persatuan Ummat Islam (PUI), Nazar Haris, menyatakan, beberapa orang yang ditangkap oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri bukanlah Muslim Cyber Army (MCA) yang asli, melainkan MCA abal-abal.
Ia mengatakan, MCA yang dipahami oleh umat Islam bukanlah sebuah organisasi. Melainkan, MCA yang sesungguhnya adalah panggilan nurani dari kaum Muslimin yang ingin membela agamanya, ulamanya, dan prinsip-prinsipnya.
Baca: “Karena Tak ada Organisasi Khusus, Semua Bisa Ngaku MCA”
“Kemudian ada sebagian orang yang memanfaatkan isu itu, mereka membentuk komunitas yang komunitas ini bahkan tidak sesuai dengan misi awal MCA yaitu sebagai panggilan nurani dalam membela Allah, Rasul, dan agama,” ujarnya kepada hidayatullah.com di Kantor LPOI, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (09/03/2018).
“Kalau yang ini (MCA abal-abal, Red) membuat intrik-intrik untuk kepentingannya sendiri,” tambahnya.
Baca: “Penangkapan MCA Palsu Besar Kemungkinan karena Kecewa Kekalahan Politik”
Lebih lanjut Azhar, ia, mengatakan kaum Muslimin wajib membela agamanya.
Kalau ada yang mengatakan negatif terhadap Islam, maka, lanjutnya, kaum Muslimin harus berperang di media sosial, dimana hal tersebut merupakan pembelaan terhadap Islam.
“Kalau ada yang menjelekkan ulama, maka kaum Muslimin wajib membela ulamanya,” tegas anggota Dewan Pertimbangan MUI ini.* Zulkarnain